Hashim Optimistis Program 3 Juta Rumah Bantu Atasi Oversupply Semen

Hashim Optimistis Program 3 Juta Rumah Bantu Atasi Oversupply Semen. ????Hashim S. Djojohadikusumo optimistis program 3 juta rumah per tahun akan membantu mengatasi oversupply semen dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Hashim Optimistis Program 3 Juta Rumah Bantu Atasi Oversupply Semen

Jakarta (beritajatim.com) – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam sektor perumahan melalui program pembangunan 3 juta rumah per tahun. Program ini tidak hanya bertujuan menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta mengatasi permasalahan oversupply semen yang saat ini dihadapi industri dalam negeri.

“Kita sekarang sudah komitmen nyata dari pemerintah Qatar dan swasta Qatar untuk pembiayaan 4 juta sampai 6 juta unit rumah. Di samping itu kemarin kami bertemu dengan Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab juga komit 1 juta dan mungkin lebih. Ini belum termasuk dari Cina, Turki, India, Singapura dan lain-lain. Ini semua akan menjadi stimulus ekonomi bagi 185 bidang ekonomi yang terikat atau tersentuh bidang perumahan, termasuk semen,” kata Hashim S. Djojohadikusumo saat menyampaikan keynote speech pada acara ESG Sustainability Forum 2025 yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025).

Sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim menegaskan bahwa program 3 juta rumah per tahun akan meningkatkan permintaan semen dalam negeri. Langkah ini dinilai dapat membantu mengatasi permasalahan oversupply yang saat ini dihadapi industri semen domestik. “Itu selama Pak Prabowo memimpin, program perumahan akan terus berlangsung,” ungkapnya.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas industri, Hashim juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan. “Apa hubungannya dengan ESG dan lingkungan hidup? Bisnis itu pasti ada dampak. Pabrik semen kan berproduksi terus dan menghasilkan emisi. Di sini kita harus jaga baik-baik,” ujar Hashim.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menegaskan bahwa SIG selalu mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar ESG (Environmental, Social, and Governance). Komitmen tersebut dituangkan dalam Sustainability Roadmap 2030, yang mengutamakan keseimbangan antara Planet, People, dan Prosperity.

SIG terus berupaya menurunkan tingkat emisi karbon per ton produk dengan berbagai strategi, seperti pemanfaatan teknologi berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi produksi, penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif, pemanfaatan energi dari sumber terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro, serta penerapan teknologi hydrogen rich injection.

”Pola operasi yang ramah lingkungan telah mendukung inisiatif SIG dalam memproduksi semen hijau yang tercatat 21% sampai dengan 38% lebih rendah emisi karbon dibandingkan semen konvensional. SIG juga menawarkan solusi pembangunan rumah berkelanjutan dengan bata interlock presisi, produk turunan dari semen hijau SIG yang ramah lingkungan. Penggunaan BIP membantu proses pembangunan rumah menjadi lebih cepat dan efisien, serta ramah gempa dengan tampilan modern,” kata Donny Arsal.

Donny juga menambahkan bahwa SIG telah mengonversi pembiayaan perusahaan ke Sustainability Linked Loan (SLL), yang tidak hanya mendukung inisiatif dekarbonisasi tetapi juga memberikan keuntungan berupa penurunan margin bunga dibandingkan dengan hutang bank sindikasi eksisting. “Komitmen SIG dalam mendukung pencegahan pemanasan global berupa target pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca) telah meraih validasi dari lembaga internasional, Science-Based Target initiatives (SBTi). Pencapaian ini membawa SIG menjadi perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia tervalidasi SBTi, yang memiliki kriteria ketat dalam menetapkan target emisi GRK sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap komitmen SIG dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, perusahaan ini juga menerima penghargaan ESG Ratings 2025 by CNBC Indonesia Research atas inisiatifnya dalam menciptakan produk ramah lingkungan dan upaya pengurangan emisi karbon.