Qatar desak tahap kedua negosiasi gencatan senjata Gaza segera dimulai
Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, pada Minggu (2/2) ...
Ankara (ANTARA) - Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, pada Minggu (2/2) menyerukan kepada Israel dan Hamas untuk segera memulai tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata di Gaza.
"Kami menegaskan pentingnya komitmen semua pihak dalam melaksanakan seluruh ketentuan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan memulai tahap kedua (dari negosiasi)," ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di Doha.
"Tidak boleh ada hambatan dalam memulai negosiasi tahap kedua," tambahnya.
Bin Abdulrahman mengatakan bahwa negosiasi tahap kedua perjanjian Gaza dijadwalkan dimulai pada Senin.
"(Namun) hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai kedatangan delegasi dan dimulainya negosiasi. Kami berharap akan ada perkembangan dalam beberapa hari ke depan," katanya.
Perdana Menteri Qatar itu juga menekankan pentingnya komitmen kedua belah pihak untuk berunding dengan itikad baik.
Menurut media Israel, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk menunda pengiriman tim perundingannya ke Qatar hingga ia bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington pada Selasa (4/2).
Mengenai usulan Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, bin Abdulrahman menegaskan kembali penolakan tegas Qatar terhadap segala bentuk pemindahan paksa.
"Kami terus berdialog dengan pemerintahan Trump dan berharap tidak akan ada perbedaan pendapat," ujarnya.
Bin Abdulrahman menegaskan komitmen Qatar untuk memastikan rakyat Palestina tetap berada di tanah mereka.
Dalam pertemuan tingkat menteri Arab di Kairo pada Sabtu (1/2), bin Abdulrahman kembali menyatakan penolakan tegas Qatar terhadap upaya apa pun untuk memindahkan warga Palestina secara paksa dari Gaza.
Trump pertama kali melontarkan gagasan itu pada 25 Januari, dengan menyarankan agar warga Palestina di Gaza direlokasi ke Mesir dan Yordania. Namun, usulan tersebut mendapat penolakan keras dari Kairo dan Amman.
Sebelumnya pada 19 Januari, tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata selama enam pekan antara Hamas dan Israel mulai berlaku, dengan negosiasi untuk tahap-tahap berikutnya yang masih terus berlangsung. Perjanjian ini dimediasi oleh Mesir dan Qatar, dengan dukungan dari AS.
Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 47.400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.500 orang sejak 7 Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025