Rekomendasi 4 Kuliner Legendaris di Salatiga Jateng yang Warga Jatim Wajib Coba

Surabaya – Salatiga, sebuah kota di provinsi Jawa Tengah, tak hanya terkenal dengan destinasi wisatanya yang memukau, tetapi juga dengan ragam kuliner legendaris yang menggugah selera.

Jika Anda Warga Jawa Timur (Jatim) berencana mengunjungi kota ini, berikut adalah empat tempat makan legendaris di Salatiga yang wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda!

1. Bakso Babat Tamansari

Bagi pecinta bakso, Bakso Babat Tamansari adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Berdiri sejak tahun 1965, tempat makan ini telah menjadi ikon kuliner di Salatiga. Lokasinya yang strategis di Jalan Diponegoro Nomor 105, Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, menjadikannya mudah diakses.

Menu andalan di sini adalah bakso babat dan urat yang disajikan dengan kuah kaldu bening yang gurih. Keunikan rasa dan tekstur daging yang lembut membuat Bakso Babat Tamansari selalu ramai pengunjung.

2. Tumpang Koyor Mbah Rakinem

Tumpang Koyor Mbah Rakinem adalah salah satu kuliner tradisional yang telah eksis sejak tahun 1950. Awalnya, Mbah Rakinem menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling sambil menggendong bakul. Kini, usaha ini diteruskan oleh anaknya yang tetap mempertahankan resep autentik warisan Mbah Rakinem.

Jika kamu ingin mencicipi tumpang koyor yang otentik dengan cita rasa khas, tempat ini adalah pilihan yang tepat. Meski sudah berusia puluhan tahun, cita rasa yang ditawarkan tetap sama dan memikat hati para pencinta kuliner.

3. Soto Esto

Untuk para penggemar soto, Soto Esto merupakan pilihan yang tak boleh dilewatkan. Tempat makan ini telah melayani pecinta soto sejak tahun 1940. Soto Esto dikenal dengan penggunaan ayam kampung dan uritan sebagai pelengkap, yang memberikan cita rasa yang khas dan lezat.

Ditambah lagi, remukan kerupuk karak yang ditaburkan di atas soto semakin menambah kelezatan hidangan ini. Berlokasi di pusat kota, Soto Esto selalu menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menikmati soto legendaris di Salatiga.

4. Gethuk Kethek

Nama Gethuk Kethek mungkin terdengar unik, namun tempat ini memiliki sejarah panjang dalam dunia kuliner Salatiga. Didirikan sejak tahun 1965, nama ‘Kethek’ diambil dari hewan peliharaan berupa monyet yang ada di lokasi penjualan.

Gethuk Kethek menawarkan getuk tanpa bahan pengawet, yang diolah secara tradisional. Awalnya dikelola oleh Suwarni dan kemudian diteruskan oleh Santoso, getuk ini tetap menjadi favorit banyak orang. Kamu bisa mencicipi lezatnya Gethuk Kethek di Jalan Argotunggal nomor 9, Kecamatan Argomulyo.

Salatiga memang penuh dengan kejutan kuliner yang memanjakan lidah. Empat tempat makan legendaris ini tidak hanya menawarkan kelezatan, tetapi juga sejarah panjang yang membuatnya istimewa. Jadi, saat berkunjung ke Salatiga, pastikan untuk mencicipi berbagai sajian khas di tempat-tempat ini. [aje]