Seluruh Armada Kapal Pertamina Shipping Gunakan Bahan Bakar B40

Pertamina Shipping menggunakan bahan bakar B40 untuk 189 armada kapal yang mendistribusikan energi nasional.

Seluruh Armada Kapal Pertamina Shipping Gunakan Bahan Bakar B40

PT Pertamina International Shipping (PIS), memastikan seluruh operasional distribusi energi nasional telah menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang dicampur dengan bahan bakar nabati (BBN) sebesar 40% atau B40.

Direktur Armada PIS, Muhammad Irfan Zainul Fikri, mengatakan sebanyak 189 kapal yang dioperasikan oleh PIS untuk distribusi energi nasional telah memanfaatkan biodiesel ini sebagai bahan bakar sejak Januari 2025.

"Sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  seluruh kapal yang dioperasikan oleh PIS yakni 189 kapal yang melayani distribusi energi nasional telah menggunakan B40 untuk mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan," ujar Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (6/2).

Irfan mengatakan, penggunaan B40 merupakan salah satu upaya perusahaan dalam mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional. Pengadopsian B40 ini juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang PIS untuk mencapai net zero emission pada tahun 2050.

Lanjutnya, selain penggunaan B40, perusahaan juga telah menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasionalnya, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau.

Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut. Salah satu langkah signifikan adalah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS.

“Sejak pertama kali diterapkan pada tahun 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan,” ujarnya.

Lanjutnya, PIS juga mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan. Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30% dari total konsumsi bahan bakar kapal.

Irfan mengatakan, dalam rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34% pada tahun 2034. Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32% pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO).