Sepanjang 2024, Transaksi Kripto di Indonesia Naik 4 Kali Lipat Mencapai Rp650,61 Triliun
Pentingnya kebijakan yang lebih mendukung industri kripto, termasuk penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi kripto.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Transaksi aset di Indonesia sepanjang 2024 mencapai Rp650,61 triliun.
Angka tersebut naik hampir empat kali lipat dibanding capaian tahun sebelumnya senilai Rp149,25 triliun.
Menyikapi hal tersebut, CEO , Oscar Darmawan menjelaskan, peningkatan di Indonesia menandakan kepercayaan terhadap sebagai instrumen investasi yang menarik.
Dalam platform Indodax, mencatat volume transaksi Rp 133 triliun atau 20,5 persen dari total nasional.
Baca juga:
Oscar juga menyoroti pentingnya kebijakan yang lebih mendukung industri ini, termasuk penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas .
Menurutnya, kebijakan tersebut dapat meningkatkan volume dan penerimaan pajak negara hingga tiga kali lipat.
Oscar membandingkan dengan instrumen keuangan lain di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tidak dikenakan PPN.
"Kami berharap perlakuan serupa diterapkan agar industri semakin berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas," kata Oscar dikutip dari Kontan, Senin (3/2/2025).
Selain itu, lonjakan harga Bitcoin dan aset digital lain pada 2024 turut menarik lebih banyak , sementara adopsi oleh perusahaan besar dan institusi keuangan global memperkuat kepercayaan pasar.
Oscar menekankan pentingnya regulasi yang jelas untuk mempercepat pertumbuhan industri ini. Regulasi yang terstruktur akan meningkatkan keamanan dan membangun fondasi industri yang lebih kuat. sendiri terus berinovasi dalam sistem keamanan untuk menjaga kepercayaan pengguna.
Selain meningkatnya volume , bertambahnya perusahaan dan institusi yang masuk ke pasar menunjukkan bahwa sektor ini semakin diterima dalam ekosistem ekonomi digital.
Pemerintah Indonesia terus memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri, yang berkontribusi pada stabilitas pasar.
Dengan tren positif ini, Oscar optimistis akan terus berkembang di Indonesia, tidak hanya sebagai instrumen investasi jangka pendek, tetapi juga sebagai bagian dari transformasi digital nasional.
Didukung regulasi yang matang, kemajuan teknologi, dan kepercayaan pasar, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pasar terbesar di Asia.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judu