Menteri ESDM sebut akan bangun penyimpanan minyak di Pulau Nipa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah akan membangun fasilitas ...
Supaya impor-impor kita ini jangan terlalu banyaklah, kira-kira begitu
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah akan membangun fasilitas penyimpanan cadangan minyak di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.
“Kami akan rencana membangun storage di sana,” ucap Bahlil setelah menghadiri konferensi pers bertajuk “Capaian Sektor ESDM Tahun 2024 dan Rencana Kerja Tahun 2025” di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.
Bahlil memaparkan bahwa saat ini, kapasitas penyimpanan Indonesia hanya sampai 21 hari. Oleh karena itu, pemerintah membangun fasilitas penyimpanan untuk Cadangan Penyangga Energi (CPE) tersebut agar kapasitas penyimpanan dapat bertambah hingga 30 hari.
Pembangunan tersebut bertujuan agar Indonesia dapat mewujudkan salah satu butir Astacita pemerintahan Prabowo Subianto, yakni ketahanan energi.
“Supaya impor-impor kita ini jangan terlalu banyaklah, kira-kira begitu,” ucap Bahlil.
Selain fasilitas penyimpanan cadangan minyak, Bahlil menambahkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membangun refinery atau kilang baru.
Pembangunan kilang baru tersebut, lanjut dia, masih dalam tahap pembahasan.
“Bisa di sana, bisa tidak di sana. Tetapi kalau untuk storage, untuk penyimpanan, itu di Pulau Nipa,” kata dia.
Rencana pembangunan cadangan minyak terkait dengan Peraturan Presiden No. 96/2024 tentang Cadangan Penyangga Energi atau CPE.
Jenis CPE yang diatur meliputi bahan bakar minyak jenis bensin (gasoline), liquefied petroleum gas (LPG), dan minyak bumi (minyak mentah). Jumlah CPE untuk jenis bensin ditentukan sebesar 9,64 juta barel, LPG sejumlah 525.780 metrik ton, dan minyak bumi sejumlah 10,17 juta barel.
Jumlah CPE tersebut dipenuhi sampai dengan kurun waktu 2035. Pemenuhan CPE dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
Dewan Energi Nasional (DEN) menyebut, komoditas CPE tersebut nantinya dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko seperti fluktuasi harga minyak global atau gangguan pasokan akibat dinamika geopolitik global.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025