Tak Mau Makan Nasi karena Alasan Kesehatan atau Beras Mahal? Coba Alternatif Sehat Ini
Sebagian orang mungkin ingin mencari alternatif pengganti nasi karena alasan kesehatan atau harga beras yang terus melambung. Coba makanan sehat ini.
![Tak Mau Makan Nasi karena Alasan Kesehatan atau Beras Mahal? Coba Alternatif Sehat Ini](https://statik.tempo.co/data/2022/09/14/id_1140797/1140797_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - adalah makanan pokok di banyak negara atau daerah di dunia, terutama di Asia, termasuk Indonesia. Sebagai sumber utama karbohidrat, nasi memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Namun, sebagian orang mungkin ingin mencari alternatif karena alasan kesehatan, seperti mengurangi asupan karbohidrat, menurunkan kalori dan gula darah, misalnya penderita diabetes. Bisa juga karena harga beras yang semakin mahal. Jika Anda berniat mengganti nasi, berikut beberapa pilihan yang sehat dan kaya nutrisi dan bila ingin mengurangi nasi karena alasan kesehatan, berbagai alternatif makanan berikut juga dapat dipilih untuk tujuan tersebut.
Barley
Barley merupakan biji-bijian yang tersedia dalam bentuk utuh,
serpihan, atau tepung yang kaya serat dan antioksidan. Barley
dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta menjaga
keseimbangan gula darah dan insulin. Setiap 100 gram barley
mengandung sekitar 354 kalori, lebih dari 10 gram protein,
serta 14,6 gram serat.
Quinoa
Quinoa merupakan biji-bijian yang mengandung sembilan asam
amino esensial, menjadikannya sumber protein yang lengkap.
Quinoa juga bermanfaat untuk kesehatan jantung dan menstabilkan
kadar gula darah. Dalam 100 gram quinoa kering terkandung 364
kalori, lebih dari 11 gram protein, serta 4,5 gram serat.
Quinoa.
Pixabay.com/Evita Ochel
Nasi kembang kol
Kembang kol yang dicincang halus dapat digunakan sebagai
alternatif rendah
dan kalori untuk menggantikan nasi. Opsi ini cocok bagi yang
menjalani diet keto atau memiliki intoleransi gluten. Dalam
setiap 100 gram nasi kembang kol hanya mengandung 24 kalori,
lebih dari 2 gram protein, serta 2,4 gram serat.
Nasi brokoli
Mirip dengan nasi kembang kol, nasi brokoli juga merupakan
pilihan rendah kalori dan tinggi serat. Brokoli mengandung
antioksidan serta vitamin C yang mendukung sistem imun. Setiap
100 gram nasi brokoli mengandung 29 kalori, 3,53 gram protein,
serta 3,5 gram serat.
Kubis parut
Kubis dapat digunakan sebagai pengganti nasi karena rendah
kalori dan kaya vitamin serta mineral. Kubis juga mengandung
senyawa bioaktif yang dapat melindungi tubuh dari berbagai
penyakit. Setiap 100 gram kubis mentah mengandung 25 kalori,
1,28 gram protein, serta 2,5 gram serat.
Shirataki
Terbuat dari akar konjac, nasi shirataki memiliki kandungan
karbohidrat dan kalori yang sangat rendah. Makanan ini juga
kaya serat glukomanan yang dapat membantu menurunkan kadar gula
darah serta kolesterol. Dalam 100 gram nasi konjac hanya
terkandung 10 kalori dan 5 gram serat.
Bulgur
Bulgur adalah gandum utuh yang rendah lemak dan kaya mineral.
Makanan ini bermanfaat menjaga kadar gula darah bagi penderita
diabetes. Setiap 100 gram bulgur mengandung 357 kalori, lebih
dari 7 gram protein, serta 11,9 gram serat.
Ilustrasi
kentang. Foto: Unsplash.com/Phil
HearingKentang
Sebagai umbi-umbian yang telah dikonsumsi sejak zaman dulu,
kentang mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk
antioksidan dan senyawa anti-inflamasi. Dalam 100 gram kentang
mentah terdapat 74 kalori, 2 gram protein, serta 1,4 gram
serat.
Ubi jalar
Ubi jalar kaya serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi
kesehatan jantung serta berpotensi melindungi tubuh dari
penyakit kronis. Setiap 100 gram ubi jalar mentah mengandung 86
kalori, hampir 1,6 gram protein, serta 3 gram serat.
Singkong
Singkong mengandung karbohidrat yang lebih tinggi dibanding
nasi, yakni hampir 40 gram per 100 gram. Selain karbohidrat,
singkong juga kaya protein, serat, folat, vitamin B, vitamin C,
dan kalium yang baik untuk kesehatan tubuh.
Jagung
Jagung merupakan sumber karbohidrat sehat dengan kandungan
sekitar 21 gram karbohidrat dan 3,4 gram protein per 100 gram.
Selain memberikan rasa kenyang lebih lama, jagung juga
mengandung vitamin A, vitamin B9 (folat), dan vitamin C. Untuk
konsumsi yang lebih sehat, jagung dapat diolah dengan cara
direbus, dikukus, atau dibuat menjadi nasi jagung.
Sagu
Sagu merupakan makanan tinggi karbohidrat yang banyak
dikonsumsi di wilayah Indonesia Timur, biasanya diolah menjadi
papeda. Selain karbohidrat, sagu juga mengandung protein,
vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk kesehatan.