Kepala SMAN 9 Depok Wakili Indonesia di Universitas Chiba Jepang Sebagai Tim Advisor
Kepala SMAN 9 Depok Wakili Indonesia di Universitas Chiba Jepang Sebagai Tim AdvisorSAJADA.ID, DEPOK- Kepala SMA Negeri 9 Depok, Dr. Lely Ersastri, M.Pd menjadi satu-satu kepala sekolah yang...
![Kepala SMAN 9 Depok Wakili Indonesia di Universitas Chiba Jepang Sebagai Tim Advisor](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/thumbnail400/250212123703-738.jpg)
![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250212123703-738.jpg)
Kepala SMAN 9 Depok Wakili Indonesia di Universitas Chiba Jepang Sebagai Tim Advisor
SAJADA.ID, DEPOK- Kepala SMA Negeri 9 Depok,
Dr. Lely Ersastri, M.Pd menjadi satu-satu kepala sekolah yang
menjadi delegasi Indonesia yang diundang Universitas Chiba
Jepang sebagai Advisor pada kegiatan Twincle Program For
Educational and High School Students Research di Universitas
Chiba Jepang, 7-10 Februari 2025.
Kedatangan Lely, sapaan akrabnya, atas undangan Universitas
Chiba Jepang dari 10 perwakilan negara yang terdiri dari Dosen,
Kepala Sekolah dan Guru menjadi Tim Penilai dalam penelitian
siswa SMA dan Mahasiswa di Universitas Chiba Jepang.
“Alhamdulillah, untuk yang kedua kalinya saya mendapat undangan
dari Universitas Chiba Jepang, pada saat saya menjadi guru pada
tahun 2017 saya diundang, sekarang diundang kembali atas nama
Kepala Sekolah,” kata Lely membuka pembicaraan pengalamannya
selama menjadi Tim Penilai di Universitas Chiba, Jepang, Selasa
(11/02/2025).
Dikatakan Lely, dirinya bersama 9 dari negara lain terpilih
menjadi untuk menjadi Tim Penilai dalam penelitian siswa SMA
dan mahasiswa di Chiba Jepang tentunya sudah mempelajari jejak
rekam dirinya serta kriteria penilian tersendiri. Ketika
dirinya mendapatkan undangan tersebut pun bertanya kenapa
dirinya yang dipilih.
“Tentunya banyak manfaat yang saya dapat selama menjadi tim penilai, ketika kita bisa mengetahui sistem pendidikan dan manajemen pendidikan di Jepang. Jadi para siswa Jepang itu mulai melakukan penelitian atau riset itu sejak mereka menjadi siswa SMA dan itu manfaatnya bisa menjadi salah satu wawasan berpikir pendidikan Indonesia ke depannya artinya siswa-siswa kita bisa mengadopsi dari sistem pendidikan di Jepang, sedikit sedikitlah mengadopsi sistem pendidikan di Jepang supaya anak-anak itu bisa berpikir kritis,” ujar Lely.
Lely menuturkan, ketika mereka melakukan penelitian atau eksperimen, artinya mereka mulai berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah. Mahasiswa dan siswa Chiba itu mempresentasikan hasil penelitian atau eksperimen mereka dihadapan tim penilai atau advisor dan fasilitator dengan memberikan tanggapan, saran dan penilaian maupun masukan terhadap eksperimen atau penelitian mereka.
Loading...