Tim SAR gabungan cari wartawan hilang di pesisir Pantai Oba

Tim SAR gabungan dari TNI/Polri diterjunkan ke pesisir Pantai Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) untuk ...

Tim SAR gabungan cari wartawan hilang di pesisir Pantai Oba

Ternate (ANTARA) - Tim SAR gabungan dari TNI/Polri diterjunkan ke pesisir Pantai Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut) untuk melakukan pencarian terhadap wartawan Metro TV Sahril Helmi yang hilang saat bersama tim Basarnas melakukan misi kemanusiaan.

Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Selasa, membenarkan seluruh personel di daratan Oba dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hingga kini belum ditemukan.

Menurut dia, tim SAR dipimpin Kapolsek Oba Utara Ipda Suherlin terus melakukan penyisiran di Pantai Oba dan sekitarnya.

Sementara, Kapolda Ipda Suherlin menyampaikan harapannya agar kedua orang yang hilang (wartawan Metro TV dan seorang nelayan) tersebut dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca juga:

Baca juga:

"Kami semua terus berdoa agar nelayan dan Wartawan Metro TV yang hilang dapat segera ditemukan dengan selamat," ujarnya.

Dia menjelaskan cuaca saat ini sering berubah, Kadang hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Namun Tim Gabungan TNi-Polri dan masyarakat tetap berkomitmen untuk melakukan pencarian semaksimal mungkin dengan tetap memprioritaskan keselamatan.

Sebelumnya, korban dinyatakan hilang usai kecelakaan laut yang terjadi pada hari Minggu (2/2) dan seorang nelayan di perairan Halmahera Selatan. Personel Polsek Oba Utara bersama anggota Koramil 1505 Sofifi terus melakukan pencarian di hari kedua, Selasa (4/2).

Dalam upaya dan proses pencarian tersebut, Personel Polsek Oba Utara di bagi menjadi dua tim untuk memudahkan pencarian yakni sebagian personel melakukan penyisiran di bagian pesisir pantai Dusun Noramaake Dasa Aketobatu (bagian utara) dan di pesisir Pantai Dusun Noramaake Desa Akedotilou (bagian selatan).

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025