Total Anggaran Rp 71 Triliun, Badan Gizi Nasional Kena Efisiensi Rp 200 Miliar
Anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) juga terkena efisiensi, adapun pemangkasan anggaran sebesar Rp200,2 miliar dari total anggaran BGN Rp71 triliun
![Total Anggaran Rp 71 Triliun, Badan Gizi Nasional Kena Efisiensi Rp 200 Miliar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Kepala-Badan-Gizi-Nasional-BGN-Dadan-Hindayana-seusai-rapat-dengan-Komisi-IX-DPR.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - (BGN) mengatakan bahwa BGN juga terkena efisiensi.
Adapun pemangkasan sebesar Rp200,2 miliar dari total BGN Rp71 triliun
"Besarannya kurang lebih 0,2845 persen, jadi berkurang Rp 200 miliar," kata Kepala BGN Dadan Hindayana kepada wartawan, Kamis (13/2/2025).
Dadan memastikan adanya pemangkasan ini tak berdampak pada program Makan Bergizi Gratis atau .
"Kalau seluruh kementerian kan pegawai enggak ada yang kena pangkas, program juga tidak kena," katanya.
Dadan mengatakan, BGN yang terdampak pemangkasan hanya pengadaan lahan.
Anggaran pengadaan lahan bisa dipangkas karena permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk menggunakan sistem pinjam pakai.
"Bisa menggunakan lahan-lahan pemda, lahan instansi lain, kementerian lain, BUMN dan lain-lain bisa pinjam pakai," pungkasnya.
Baca juga:
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo secara resmi mengeluarkan Inpres 1/2025 yang meminta pemerintah pada APBN dan APBD TA 2025 dipangkas sebesar Rp306,69 triliun.
Rinciannya, K/L diminta untuk efisiensisebesar Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah (TKD) Rp50,59 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, Presiden Prabowo Subianto menginisiasikan arahan efisiensi agar kas negara dapat digunakan untuk program yang lebih berdampak langsung terhadap masyarakat.
Di antaranya, program Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan dan energi, hingga perbaikan sektor kesehatan.