Trump Cabut Larangan Sedotan Plastik

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang penggunaan sedotan kertas di lembaga-lembaga pemerintah federal. Menurutnya, sedotan kertas tidak berfungsi dengan baik dan bertahan lama. Ia ingin pemerintah...

Trump Cabut Larangan Sedotan Plastik

Presiden AS Donald Trump mencabut larangan penggunaan sedotan plastik di lembaga pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang penggunaan di lembaga-lembaga pemerintah federal. Menurutnya, sedotan kertas tidak berfungsi dengan baik dan bertahan lama. Ia ingin pemerintah federal AS kembali memakai sedotan plastik.

"Ini situasi yang konyol, kami akan kembali menggunakan sedotan plastik," kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif untuk mencabut kebijakan pembelian pemerintah federal yang mendorong penggunaan sedotan kertas dan membatasi penggunaan plastik, Senin (11/2/2025).

Perintah eksekutif ini memerintahkan lembaga-lembaga federal berhenti membeli sedotan kertas. "Dan sebaliknya memastikan sedotan kertas tidak lagi tersedia di gedung lembaga manapun," kata Trump.

Perintah ini mengincar kebijakan pemerintah mantan presiden yang bertujuan menghilangkan pembelian plastik sekali pakai, termasuk sedotan dari operasi layanan makanan, kegiatan dan pengemasan pemerintah federal tahun 2027 dan semua operasi pemerintah federal pada 2035.

Dalam unggahannya di media sosial akhir pekan lalu, Trump menyebut bahwa meski dinilai mencemari lingkungan termasuk laut, ia menilai baik-baik saja untuk terus menggunakannya. "Menurut saya plastik tidak akan berdampak besar pada hiu saat mereka makan, saat mereka mengunyah makanan mereka di lautan," katanya di Gedung Putih.

Beberapa negara bagian dan kota di AS sudah melarang penggunaan sedotan plastik. Sejumlah restoran sudah tidak lagi memberikan sedotan plastik pada pelanggan mereka. Namun, sedotan plastik hanya bagian kecil dari masalah yang lebih besar. Kemasan plastik sekali pakai lainnya seperti botol air, tempat makan, tutup kopi dan bungkus belajaan lebih banyak mencemari lingkungan.

Para pakar mengatakan, di seluruh dunia, setara dengan satu truk sampah plastik masuk ke lautan setiap menitnya dari berbagai sumber, termasuk kantong plastik, sikat gigi, botol, kemasan makanan, dan banyak lagi. Ketika bahan-bahan tersebut terurai di lingkungan, mikroplastik muncul di perut ikan, burung, dan hewan lainnya, serta di dalam darah dan jaringan manusia.

Pabrik-pabrik plastik melepaskan lebih banyak gas rumah kaca dan polusi berbahaya lainnya. Lebih dari 90 persen produk plastik berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak dan gas alam. Jutaan ton limbah plastik masuk ke laut di seluruh dunia setiap tahunnya. 

sumber : AP