Trump Dilantik, Saham Produsen Otomotif dan Baterai Asia Bergejolak

Harga saham produsen mobil asal Jepang dan Korea Selatan yang memiliki pabrik di Meksiko anjlok setelah Trump berencana menerapkan tarif bea masuk untuk Meksiko dan Kanada.

Trump Dilantik, Saham Produsen Otomotif dan Baterai Asia Bergejolak

Saham-saham produsen mobil dan produsen baterai Korea Selatan turun pada perdagangan Selasa (21/1). Penurunan harga saham ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia dapat segera memberlakukan tarif bea masuk pada Kanada dan Meksiko, serta mencabut perintah eksekutif pemerintahan sebelumnya tentang kendaraan listrik.

Saham Nissan Motor, produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, menghapus sebagian besar kenaikan harga sahamnya pagi hari. Harga saham Nissan Motor mendatar di 423,9 yen, setelah naik setinggi 437,8 yen di sesi pagi.

Nissan memiliki dua pabrik di Meksiko, di mana mereka membuat model Sentra, Versa, dan Kicks untuk pasar AS. Chief Executive Officer Nissan Makoto Uchida mengatakan perusahaan mengekspor sekitar 300 ribu kendaraan ke AS per tahun.

Saham Hyundai Motor Korea Selatan sedikit berubah. Produsen mobil ini juga memiliki operasi di Meksiko.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan produksinya di Meksiko merupakan bagian dari strategi global jangka panjang. Hyundai menambahkan mereka berkomitmen untuk mengadaptasi operasinya dengan lingkungan internasional.

Saham produsen baterai Korea Selatan turun pasca pelantikan Trump. Harga saham LG Energy Solution turun sekitar 5%, sementara Samsung SDI dan SK Innovation harga sahamnya anjlok lebih dari 4%.

Namun, pergerakan harga saham produsen otomotif Cina justru melawan tren ini. Harga saham produsen Cina dibuka lebih tinggi setelah tidak menargetkan negara tersebut dalam pidato pelantikannya. Ia juga tidak menyebut akan segera memberlakukan tarif pada Beijing seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Volatilitas saham Asia dalam beberapa jam setelah pelantikan Trump menunjukkan bagaimana pergeseran kebijakan di bawah Trump dapat menekan produsen besar di beberapa sekutu terdekat AS, seperti Jepang dan Korea Selatan.

Produsen mobil di kedua negara tersebut - dan para pemasoknya - sudah menghadapi gangguan dari perpindahan ke kendaraan listrik dan persaingan ketat dari Cina.

Trump mengatakan dia tengah menimbang-nimbang untuk memberlakukan tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko. Tindakan tersebut dapat dilakukan pada 1 Februari.

Ancaman tarif potensial pada kedua negara tersebut telah membayangi para produsen di Asia. Meksiko telah lama menjadi pusat manufaktur berbiaya rendah bagi para produsen mobil, termasuk kelas berat Asia.

“Presiden Trump akan tetap teguh pada niatnya untuk terus menerapkan tarif tambahan secara menyeluruh sebagai cara untuk menyelesaikan masalah dengan negara lain dan mengurangi defisit perdagangan AS,” kata Takahide Kiuchi, ekonom eksekutif di Nomura Research Institute, dalam sebuah catatan kepada klien, seperti dikutip Reuters.

Honda Siap-siap Alihkan Produksi

Honda Motor mengirimkan 80% produksi dari pabrik di Meksiko ke pasar AS. November lalu, Chief Operating Officer (COO) Honda Motor Shinji Aoyama memperingatkan mereka harus memikirkan untuk mengalihkan produksi jika AS memberlakukan tarif permanen pada kendaraan impor.

Saham Honda juga membalikkan kenaikan awal dan mendatar pada 1.483 yen. Saham ini sempat naik setinggi 1.526 yen pada pembukaan perdagangan.

Kebijakan ekonomi pemerintahan Trump menjadi perhatian besar bagi ekonomi Jepang dan perusahaan-perusahaan Jepang. "Perlambatan ekonomi AS dan global karena tarif tambahan dan langkah-langkah lain akan memperburuk lingkungan ekspor Jepang,” kata Kiuchi dalam risetnya.

Trump mencabut perintah eksekutif tahun 2021 yang ditandatangani oleh pendahulunya, Joe Biden. Perintah tersebut berusaha memastikan 50% dari semua kendaraan baru yang dijual di AS pada 2030 adalah kendaraan listrik.

Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato mengatakan negaranya akan merespons “dengan tepat” setelah memeriksa kebijakan presiden baru AS.