Pasar Hewan Dimoro Blitar Tetap Buka di Tengah Wabah PMK
Pasar Hewan Dimoro Blitar Tetap Buka di Tengah Wabah PMK. ????Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar dan menjadi ancaman serius bagi peternak di wilayah Blitar. Total hingga saat ini ada 440 ekor sapi terjangkit. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Blitar (beritajatim.com) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar dan menjadi ancaman serius bagi peternak di wilayah Blitar. Total hingga saat ini ada 440 ekor sapi di Kabupaten Blitar yang telah terjangkit penyakit mulut dan kuku.
Sementara di Kota Blitar kasus PMK juga terus meningkat hingga kini sudah 39 ekor sapi yang telah terjangkit. Meski kasus PMK terus menyebar dan menjadi ancaman serius menjadi peternak, namun Pemerintah Kota Blitar bertekad akan tetap membuka pasar hewan terbesar di Bumi Bung Karno.
Ya, Pasar Hewan Dimoro akan tetap dibuka normal oleh Pemerintah Kota Blitar di tengah serangan kasus PMK. Hingga saat ini Pemkot Blitar belum berencana untuk menutup pasar hewan terbesar di Bumi Bung Karno tersebut.
“Pemerintah Kota Blitar masih belum menutup pasar hewan ya. Karena kalau itu nanti ditutup justru kita akan kesulitan untuk mengawasi keluar masuknya hewan ternak,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, Selasa (21/1/2025).
Selain ekonomi, dibukanya pasar hewan Dimoro ini juga sebagai langkah awal untuk melakukan pengawasan lalulintas ternak. Menurut Dewi dengan dibukanya pasar hewan maka proses pengawasan lalu lintas ternak akan semakin mudah terdeteksi.
Meski demikian diperlukan kerjasama dengan para pedagang dan peternak soal kejujuran kondisi hewan ternaknya. Selain faktor itu, tidak ditutupnya Pasar Hewan Dimoro ini juga mempertimbangkan nasib para peternak yang telah menderita semenjak adanya PMK.
Pemerintah Kota Blitar merasa dengan adanya penutupan pasar, justru akan membuat para pedagang semakin terpuruk.
“Kita sudah lakukan upaya untuk vaksin gratis, namun untuk ternak yang sehat saja. Jika ada yang terdapat kasus, maka yang mendapat vaksin pada radius 3 kilometer,” terangnya.
Saat ini pemerintah telah melakukan upaya pencegahan semakin meluasnya PMK ini dengan pemberian vaksin gratis kepada sejumlah ternak yang sehat. Pada awal tahap pertama, DKPP Kota Blitar mendapatkan dropping vaksin sebanyak 300 dosis dari pusat. Jumlah ini akan kembali ditambah dengan droping dari pemerintah provinsi.
Di wilayah Kota Blitar saat ini terdapat 39 kasus PMK, dengan jumlah paling banyak ada di 7 wilayah kelurahan. Diantaranya Kelurahan Tanggung, Ngadirejo, Gedog, Tanjungsari, Sentul, Tlumpu dan Blitar.
Tiga dari tujuh kelurahan tersebut beberapa hewan ternak yang terinfeksi virus PMK sudah berhasil sembuh yakni di Kelurahan Tlumpu, Blitar dan Ngadirejo.
“PMK yang sekarang ini lebih ganas dari sebelumnya. Karena ada lendir yang banyak, kemudian pilek. Hingga ternak kesulitan bernafas hingga kejang. Langsung lapor saja jika mendapatkan ternaknya lemas tidak mau makan, agar tidak terlambat dan menyebabkan kematian,” tandasnya. [owi/beq]