Tutup 10 hari, pasar hewan di Lumajang kembali dibuka
Setelah ditutup selama 10 hari akibat status keadaan darurat penyakit mulut dan kuku (PMK), kini pasar hewan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali dibuka pada Sabtu."Pembukaan pasar hewan menjadi angin segar bagi ...
Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Setelah ditutup selama 10 hari akibat status keadaan darurat penyakit mulut dan kuku (PMK), kini pasar hewan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali dibuka pada Sabtu.
"Pembukaan pasar hewan menjadi angin segar bagi para peternak dan pedagang, namun tetap disertai dengan kewaspadaan tinggi terhadap potensi penyebaran PMK," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang drh Endra Noviantodi saat dikonfirmasi lewat telepon.
Ia mengatakan DKPP juga mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengendalikan penyebaran PMK di pasar hewan saat pasar tersebut kembali dibuka.
"Kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam pencegahan PMK. Pastikan ternak yang akan dijual dalam kondisi sehat dan bebas dari gejala PMK. Jika ditemukan ternak yang menunjukkan tanda-tanda terkena penyakit, maka sebaiknya tidak dijual dulu," katanya pula.
Untuk memastikan keamanan ternak, ujar dia lagi, pemerintah daerah terus menggalakkan berbagai langkah strategis, termasuk vaksinasi massal guna meningkatkan daya tahan ternak terhadap PMK.
"Selain itu, pengawasan di pasar hewan juga diperketat dengan penerapan prosedur kesehatan hewan yang lebih ketat," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, termasuk vaksinasi untuk meningkatkan imun ternak, namun masyarakat juga diimbau untuk melakukan deteksi mandiri dan segera melaporkan jika menemukan ternak yang bergejala.
"Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, maka diharapkan aktivitas jual beli di pasar hewan dapat kembali berjalan normal tanpa meningkatkan risiko penyebaran PMK," ujarnya.
Endro mengatakan bahwa Pemkab Lumajang berkomitmen untuk terus mendukung kesejahteraan peternak sekaligus menjaga kesehatan ternak di Lumajang, sehingga kasus PMK bisa ditekan semaksimal mungkin.