Viral Ijazah Ditahan di SMKN 3 Depok, Pihak Sekolah Akhirnya Mengembalikan

Kisah viral penahanan ijazah di SMKN 3 Depok yang bikin heboh! pihak sekolah akhirnya menyerahkan puluhan ijazah yang sebelumnya ditahan.

Viral Ijazah Ditahan di SMKN 3 Depok, Pihak Sekolah Akhirnya Mengembalikan

TRIBUNNEWS.COM - Kejadian penahanan yang dialami oleh alumni SMKN 3 , Sukmajaya, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Setelah viral, pihak sekolah akhirnya menyerahkan puluhan yang sebelumnya ditahan.

Namun, apa yang sebenarnya terjadi di balik penahanan tersebut?

Puluhan wali murid dan alumni mendatangi sekolah pada Kamis, 24 Januari 2025, untuk mengambil mereka yang sempat ditahan.

Salah satu orang tua siswa, yang berinisial L, menjelaskan bahwa anaknya tidak diberikan karena mereka masih memiliki tunggakan iuran. "Karena aku belum punya uang, ada tunggakan. Kalau nggak salah, 28 juta," ungkap L.

Pihak SMKN 3 mengeklaim bahwa penahanan ini berkaitan dengan sumbangan pembangunan yang belum dilunasi oleh orang tua siswa. "Sebenarnya, nggak ada nominal ke SPP. Cuma waktu pertama masuk SMK ini obrolannya sumbangan," tambahnya.

Berapa Besar Biaya yang Dikenakan?

Sumbangan yang dikenakan kepada wali murid tidaklah sedikit.

Menurut informasi, jumlah biaya yang dibebankan kepada orang tua siswa mencapai sekitar Rp 84 juta untuk periode dari kelas 10 hingga kelas 12. "Itu sudah termasuk PKL, wisuda, pokoknya seragam, udah semua segitu, cuma bisa dicicil," jelas salah satu wali murid lainnya.

Rony, salah satu orang tua siswa yang juga mengalami nasib serupa, mengungkapkan bahwa ia tidak dapat mengambil anaknya karena belum melunasi sumbangan sekolah sebesar Rp 6 juta. "Pas mau ngambil, ditotalkan Rp 6 juta. Tapi enggak tahu yang lain, saya baru bayar Rp 100 ribu," keluh Rony.

Rony menekankan bahwa ia merasa tidak mampu untuk membayar jumlah yang diminta. "Aduh, enggak bisa. Kalau Rp 6 juta, yang 2 juta saja saya nggak bisa," tambahnya dengan nada putus asa.

Baca juga:

Setelah penahanan ini viral, pihak sekolah akhirnya menyerahkan kepada alumni yang menunggu.

Namun, dengan adanya biaya yang cukup besar ini, banyak orang tua merasa terbebani dan mempertanyakan kebijakan pihak sekolah mengenai sumbangan.

Ke depan, diharapkan pihak sekolah bisa menciptakan solusi yang lebih baik dan transparan terkait pembiayaan pendidikan, sehingga tidak ada lagi penahanan yang merugikan para siswa dan orang tua.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).