6 Poin Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU Termasuk Soal Jokowi dan Pemotongan Anggaran
Saat Prabowo menghadiri Kongres Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 10 Februari 2025, menyoroti beberapa hal. Apa saja?
![6 Poin Pidato Prabowo di Kongres Muslimat NU Termasuk Soal Jokowi dan Pemotongan Anggaran](https://statik.tempo.co/data/2025/02/10/id_1376342/1376342_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Subianto menghadiri Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 10 Februari 2025. Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti beberapa hal, termasuk peran strategis Muslimat NU dalam dalam merawat dan menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia dari berbagai bentuk penjajahan.
Berikut poin-poin utama dari pidato Presiden Prabowo di Kongres XVIII Muslimat NU.
Baca berita dengan sedikit iklan,
1. Napak tilas peran muslimat NU
Dalam sambutannya di kongres tersebut, Prabowo menekankan bahwa sepanjang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, NU senantiasa hadir dan berkontribusi dalam mencari solusi untuk mengatasi berbagai krisis yang dihadapi bangsa.
"Sangat tepat saya kira bawa NU memang lahir dan besar di Jawa Timur, dan di Jawa Timur kemerdekaan kita diuji. Kemerdekaan kita, saya selalu mengatakan diproklamasikan di Jakarta 17 Agustus 1945, tapi itu diuji di Surabaya 10 November," kata Presiden seperti disaksikan dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta.
Mengenang masa perjuangan tersebut, Presiden mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia sempat berada dalam ancaman pada 10 November, ketika pasukan Inggris dari pihak Sekutu berupaya kembali menduduki tanah air.
Namun, para ulama NU berperan penting dalam membangkitkan semangat rakyat, khususnya arek-arek Surabaya, untuk mempertahankan kemerdekaan dan memastikan bahwa kebebasan Indonesia tidak kembali direbut.
Keputusan tersebut menjadi bagian dari sejarah besar yang tak terlupakan, memastikan Indonesia tetap berdiri sebagai bangsa yang kini, pada tahun 2025, tengah memasuki usia ke-80.
"Dengan demikian Surabaya dikatakan Kota Pahlawan saudara-saudara, dan kita mengakui peran para kiai, para ulama, semuanya menggelorakan perlawanan," ucap Prabowo.
2. Apresiasi peran NU di masa kini
Prabowo tak hanya menyoroti kontribusi NU di masa lalu, tetapi juga mengapresiasi peran aktif organisasi tersebut di masa kini dalam mendukung berbagai program pemerintah yang berfokus pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Dilansir dari Antara, ia juga memberikan penghargaan kepada , yang menjadi wadah bagi perempuan NU untuk berkarya melalui komunitas, serta berkontribusi dalam membawa dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia.
"Saya sangat hormat, saya menyampaikan penghargaan kepada Muslimat, kepada NU yang membesarkan Muslimat, luar biasa," kata Prabowo.
Visi Muslimat NU, menurut Prabowo sangat memfasilitasi berbagai isu strategis seperti kepedulian terhadap lingkungan, kebersihan, kesehatan, serta upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, inisiatif-inisiatif tersebut merupakan elemen krusial dalam mewujudkan bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
“Tadi sadar lingkungan, kebersihan, kesehatan, kebersihan itu bagian dari kesehatan dan keindahan kemudian mengentaskan kemiskinan,” tuturnya, seperti yang dikutip dari laman resmi setkab.go.id.
3. Refleksi 100 hari pemerintahan
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa 100 hari pertama pemerintahannya berjalan dengan baik berkat kerja sama tim yang solid. Lebih lanjut, ia menegaskan komitmennya untuk menegakkan keadilan, kebenaran, dan kejujuran dalam menjalankan pemerintahan.
“Saya makin percaya makin yakin dengan itikad baik dengan niat yang tulus insyaallah Yang Maha Kuasa akan turun dan membantu kita, niat kita adalah menegakkan keadilan dan kebenaran dan kejujuran, itu niat kita,” ujarnya.
4. Mengapresiasi Khofifah Indar Parawansa
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyatakan bahwa ia merasa beruntung mendapatkan dukungan dari Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, dalam Pemilihan Presiden 2024.
Prabowo juga mengenang bahwa awalnya ia tidak memiliki kedekatan dengan Khofifah yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Ia mengungkapkan bahwa pertemuan pertamanya dengan Khofifah terjadi menjelang Pilpres 2024, setelah dirinya diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu dengan Khofifah sebelum pemilihan berlangsung.
Setelah menemui Khofifah, lanjut Prabowo, dia menyimpulkan bahwa Khofifah merupakan tokoh dan pemimpin luar biasa. Prabowo memuji Khofifah sebab dapat memahami kehidupan rakyat.
“Ini pemimpin luar biasa. Untung beliau dukung saya kemarin itu,” kata Prabowo disambut sorak hadirin. Khofifah lantas tersenyum mendengar pujian Prabowo.
5. Sebut ada yang ingin memisahkannya dengan Jokowi
Setelah mengungkapkan bahwa dia mengenali Khofifah melalui , Prabowo merasa heran karena mantan Presiden Joko Widodo masih mendapat kritik negatif meskipun sudah tidak lagi menjabat. Ia menilai ada pihak-pihak yang berupaya membenturkan dirinya dengan Jokowi. Oleh karena itu, Prabowo mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi dan terpecah belah, seperti yang pernah dilakukan kolonial Belanda melalui strategi divide et impera.
“Kadang-kadang orang sudah nggak berkuasa, mau dikuyo-kuyo, mau dijelek-jelekin. Jangan, kita hormati semua,” ujarnya. “Jangan, kita jangan ikut pecah-belah. Pecah-belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia.”
Pada kesempatan ini pula Presiden Prabowo turut menyinggung soal efisiensi anggaran, khususnya pemotongan anggaran perjalanan dinas ke luar negri berdalih studi banding di tiap instansi dan kementerian selama kepemimpinannya lima tahun mendatang.
"Kita punya 330 ribu sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin 20 ribu sekolah. Karena itu, perjalanan dinas, perjalanan ke luar negri dikurangi," tandasnya.
Selain itu, anggaran yang terkumpul dari hasil kebijakan efisiensi ini akan dialokasikan untuk mengentaskan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Eka Yudha Saputra turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: