PLN Terima Kucuran Dana Hibah Transisi Energi Rp 110 Miliar dari UE dan Prancis
PT PLN (Persero) mendapatkan kucuran dana hibah sebesar 6, 5 juta Euro atau Rp 110 miliar dari Uni Eropa dan Agence Française de Développement (AFD) untuk transisi energi.
![PLN Terima Kucuran Dana Hibah Transisi Energi Rp 110 Miliar dari UE dan Prancis](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2025/02/12/PLN_terima_dana_hibah-2025_02_12-10_35_09_2cde81704771fe296acf5979bb35408b_960x640_thumb.jpeg)
PT PLN (Persero) mendapatkan kucuran dana hibah sebesar 6,5 juta Euro atau Rp 110 miliar (kurs Rp 16.965 per euro) dari Uni Eropa dan Agence Française de Développement (AFD) untuk menyukseskan program transisi energi di Indonesia. Komitmen tersebut disepakati dalam agenda peluncuran Indonesia Energy Transition Facility (IETF).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan kerja sama ini merupakan wujud nyata kolaborasi global dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim, salah satunya melalui transisi energi. PLN sangat mengapresiasi AFD dan Pemerintah Prancis atas komitmen ini, yang akan semakin memperkuat upaya PLN dalam menghadirkan energi bersih dan berkelanjutan.
"Kolaborasi ini menandakan komitmen komunitas internasional untuk mengatasi krisis perubahan iklim global," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (12/2).
Sementara itu Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, mengatakan total komitmen melalui kerangka IETF sebesar 6,5 juta Euro ini dialokasikan oleh AFD untuk PLN guna mendukung program transisi energi dan dekarbonisasi perusahaan menuju NZE 2060.
Sinthya mengatakan, dukungan ini akan dimanfaatkan PLN antara lain untuk asistensi teknis proyek pembangkit energi terbarukan dan transmisi, serta peningkatan kapasitas dan institusi pendukung program transisi energi PLN. Transisi energi tidak hanya akan berperan dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Transisi energi dapat mendorong investasi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat industri lokal," ujarnya.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Fabien Penone, mengatakan peluncuran IETF merupakan langkah krusial dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Fasilitas ini menjadi wadah bagi lembaga keuangan global, termasuk AFD, menyalurkan pendanaan untuk mendukung berbagai proyek transisi energi yang ada di Indonesia.
Transisi energi adalah isu yang kompleks dan transformatif. Peluncuran fasilitas IETF adalah langkah penting dalam strategi transisi energi yang lebih luas di Indonesia,
”Ini tidak hanya membutuhkan investasi besar, tetapi juga kemitraan yang kuat, inovasi, dan komitmen jangka panjang untuk menyeimbangkan target dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial, ” ujar Fabien.
Disisi lain, Director of International Affairs and Climate Finance, Directorate-General for Climate Action (CLIMA) Uni Eropa, Diana Acconcia, mengatakan IETF merupakan inisiatif bersama dalam rangka mempercepat transisi energi dan mendukung investasi berkelanjutan.
Diana memastikan, Uni Eropa tetap berkomitmen untuk mempercepat energi bersih dan menciptakan lingkungan yang mendukung investasi berkelanjutan.
“Peran Indonesia dalam transisi energi global sangat penting, dan kami tetap terlibat penuh untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ketahanan energi,” ujar Diana.
Country Director AFD, Yann Martres, mengatakan peluncuran IETF ini dilakukan dalam rangka mendukung Indonesia bertransisi ke energi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
“Dengan inisiatif ini, AFD, EU, dan mitranya menegaskan kembali peran strategis mereka dalam memerangi perubahan iklim dan mendukung Pemerintah Indonesia menuju transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan inklusif,” ujar Yann.