Anggota DPR nilai Inpres irigasi langkah serius wujudkan swasembada

Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah menilai langkah Presiden Prabowo dalam terbitkan Inpres 2/2025 tentang ...

Anggota DPR nilai Inpres irigasi langkah serius wujudkan swasembada

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa'adah menilai langkah Presiden Prabowo dalam terbitkan Inpres 2/2025 tentang Irigasi menunjukkan keseriusan dan tidak ingin gagal dengan tekadnya mewujudkan swasembada pangan.

"Setelah menerbitkan Inpres nomor 1/2025 tentang Efisiensi Anggaran, delapan hari kemudian meneken Inpres 2/2025 tentang Irigasi. Ini bukti Pak Prabowo serius dan tidak main-main dengan upaya mewujudkan swasembada pangan," kata Rina di Jakarta, Selasa.

Dia menilai keputusan menerbitkan Inpres nomor 2/2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, Serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Untuk Mendukung Swasembada Pangan atau Inpres Irigasi sangat tepat, sebab irigasi merupakan faktor penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan pertanian pangan.

"Berdasarkan audit Kementerian PU, sekitar 46 persen kondisi irigasi pertanian rusak. Selain itu survei Tani dan Nelayan Centre menyebutkan 30,6 persen petani tidak memiliki akses irigasi. Untuk itu irigasi pertanian memang membutuhkan penangan yang terpadu. Baik pemerintah pusat maupun daerah serta partisipasi petani pemakai air," kata dia.

Legislator yang membidangi urusan pertanian, kehutanan, dan kelautan itu mengingatkan agar pelaksanaan Inpres Irigasi dilaksanakan secara terukur dan memiliki strategi prioritas. Pasalnya, anggaran negara yang terbatas dan adanya kebijakan efisiensi.

"Pemerintah sebaiknya memprioritaskan penanganan jaringan irigasi daerah lumbung pangan dan melibatkan secara aktif kelompok petani pengguna air. Hal ini agar dengan anggaran yang tersedia bisa efektif dan efisien meningkatkan produktivitas dan mewujudkan swasembada pangan," kata dia.

Berdasarkan penjelasan Menteri Pertanian, kata dia, pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier yang mencakup 2 juta hektar sawah dialokasikan anggaran Rp12 triliun.

Sedangkan Inpres 2/2025 juga menugaskan pembangunan pada lokasi yang belum ditetapkan sebagai irigasi di 14 provinsi serta daerah yang perlu ditingkatkan kinerja jaringan irigasinya.

"Jadi Inpres Irigasi ini memang sangat dibutuhkan untuk menggenjot produksi beras nasional guna mempercepat swasembada pangan yang berkelanjutan," kata dia.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025