Badan Geologi tetapkan zona bahaya radius 6 km dari kawah Gunung Ibu

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan zona bahaya atau larangan bagi masyarakat ...

Badan Geologi tetapkan zona bahaya radius 6 km dari kawah Gunung Ibu
Sampai saat ini kami menetapkan rekomendasi supaya tidak ada aktivitas apapun di dalam radius perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah kawah aktif bagian utara Gunung Ibu

Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan zona bahaya atau larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas seiring adanya peningkatan letusan vulkanik Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara berada pada radius 6 kilometer dari arah kawah aktif.

"Sampai saat ini kami menetapkan rekomendasi supaya tidak ada aktivitas apapun di dalam radius perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah kawah aktif bagian utara Gunung Ibu," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Baca juga:

Wafid menjelaskan bahwa rekomendasi larangan aktivitas pada radius 6 kilometer bagian utara sebagai zona bahaya karena berdasarkan pengamatan merupakan arah bukaan kawah aktif dari erupsi gunung api berketinggian 1.340 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

Badan Geologi menilai rekomendasi ini patut untuk dilakukan oleh masyarakat dan diawasi pula oleh pemerintah daerah setempat karena bukan hanya untuk memperkecil potensi dampak yang ditimbulkan oleh erupsi, tetapi juga potensi ancaman bahaya lanjutan seperti banjir lahar dingin.

"Petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Halmahera Barat sudah bersiaga penuh untuk melaporkan setiap perkembangan aktivitas Gunung Ibu," imbuhnya.

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari sebelumnya Siaga, saat ini menjadi Awas atau level IV, pada Rabu siang.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Baca juga:

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal 4 kilometer dari atas puncak.

Dalam rentang waktu tersebut dilaporkan pula ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Adapun berdasarkan hasil survei lapangan petugas Badan Geologi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diperkirakan ada sebanyak 300 ribu hingga 500 ribu meter kubik material vulkanik yang berpotensi melimpas ketika hujan mengguyur dari bukaan kawah Gunung Ibu ke sepanjang aliran sungai hingga ke area perkebunan, yang memiliki morfologi seperti lembah sungai dan melanda lokasi-lokasi yang telah ada bangunan.

Hasil analisa dan survei itu juga mendapati sejumlah desa di Kabupaten Halmahera Barat yang patut waspada, antara lain Desa Sangaji Nyeku, Goin, Tokuoko, Dunono, Tuguis, dan Desa Togoreba Sungi, karena lokasi desa be-irisan dengan aliran sungai dari hulu Gunung Ibu.

Baca juga:

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025