Badan Kemanusiaan PBB siapkan bantuan yang lebih luas untuk Gaza
Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (17/1) mengatakan bahwa pihaknya dan para mitra ...
PBB (ANTARA) - Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (17/1) mengatakan bahwa pihaknya dan para mitra tengah memobilisasi pasokan untuk memperluas jaringan bantuan dan barang-barang komersial ke Gaza seiring penerapan gencatan senjata yang telah lama dinantikan dan akan segera diberlakukan.Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa badan-badan kemanusiaan juga tengah menjajaki cara untuk memperluas penyaluran uang tunai kepada mereka yang membutuhkan sehingga mereka tidak harus bergantung sepenuhnya pada bantuan dan dapat memanfaatkan barang-barang komersial jika tersedia.
Organisasi-organisasi pemberi bantuan bermaksud menjangkau
ratusan ribu orang dengan memberikan tempat perlindungan
mendasar, selama mereka dapat mengakses pasokan yang
dibutuhkan.Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) melaporkan bahwa sebuah misi telah sampai ke
Rumah Sakit Al-Awda yang kekurangan bahan bakar di Kegubernuran
Gaza Utara pada Rabu (15/1). Tim misi tersebut mengirimkan
5.000 liter bahan bakar, paket makanan, air minum kemasan,
pakaian musim dingin, dan vaksin. Dua pasien yang berkondisi
kritis bersama pendamping mereka dipersiapkan untuk dipindahkan
ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City.WHO mengatakan bahwa 33
pasien dan sekitar 30 pendamping mereka masih berada di Rumah
Sakit Al-Awda, bersama dengan belasan dokter, 24 perawat, dan
16 staf administrasi. Akses ke rumah sakit tersebut masih
sangat menantang dan berisiko bagi pasien.WHO mengatakan bahwa
selama misi tersebut, sebuah peluru mengenai ambulans milik
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina. Untungnya, tidak ada
korban luka yang dilaporkan. Namun, insiden tersebut menekankan
pentingnya gencatan senjata dalam memastikan kemampuan untuk
mengakses warga sipil secara aman.Philippe Lazzarini, selaku
komisaris jenderal Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina
di Kawasan Timur Tengah (UNRWA), memberikan pengarahan kepada
Dewan Keamanan PBB dalam sebuah sesi tertutup. Selanjutnya,
Lazzarini pun menemui awak media. Dia menyerukan implementasi
penuh dari penghentian permusuhan yang dijadwalkan pada Minggu
(19/1) tersebut.UNRWA sedang menghadapi tantangan signifikan
dengan kematian lebih dari 200 pekerjanya selama 15 bulan
konflik Gaza, dan Israel pun mengancam akan menutupnya pada
akhir bulan ini dengan tuduhan bahwa badan tersebut telah
disusupi anggota Hamas.
"Kami membutuhkan akses kemanusiaan yang cepat, tanpa hambatan, dan tanpa gangguan untuk merespons penderitaan besar di Gaza. Kami siap mendukung pemulihan Gaza dengan melanjutkan pendidikan dan terus memberikan layanan kesehatan primer," kata Lazzarini.
Lazzarini mengatakan bahwa implementasi penuh dari
undang-undang Israel yang berusaha memberangus UNRWA akan
menjadi bencana, yang akan sangat melemahkan respons
kemanusiaan dan memperburuk kondisi kehidupan.Dia membantah
klaim pemerintah Israel yang mengatakan bahwa layanan UNRWA
dapat dialihkan ke entitas lain."Kemampuan UNRWA untuk secara
langsung menyediakan pendidikan dan layanan kesehatan primer
jauh melebihi entitas lainnya. Layanan-layanan ini hanya bisa
dialihkan pada kondisi yang berfungsi baik. Personel dan
layanan UNRWA juga sangat terkait dengan struktur sosial Gaza.
Pembubaran badan ini akan memperparah keruntuhan tatanan
sosial," kata direktur UNRWA itu.Lazzarini juga mengatakan
bahwa pembubaran 30.000 anggota UNRWA tanpa proses politik akan
merusak perjanjian gencatan senjata serta menyabotase pemulihan
dan transisi politik Gaza."Pembubaran UNRWA secara sembrono
akan merusak kehidupan dan masa depan warga Palestina secara
permanen. Hal itu akan melenyapkan kepercayaan warga Palestina
terhadap komunitas internasional dan solusi apa pun yang
berusaha difasilitasi," kata Lazzarini.Lazzarini mengatakan
bahwa gencatan senjata di Gaza harus diikuti dengan transisi
politik yang mencakup penutupan mandat Majelis Umum UNRWA
secara tertib dan penyerahan layanan publiknya kepada
lembaga-lembaga Palestina yang berwenang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025