Banjir di Grobogan Jawa Tengah, Sejumlah Kereta Api Datang Terlambat Tiba di Jakarta
Keterlambatan kereta api terjadi karena banjir di petak jalur antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 1 Jakarta mengungkapkan terjadi keterlambatan sejumlah perjalanan menuju Jakarta. Persoalan itu terjadi karena hujan deras yang menyebabkan banjir di petak jalur antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menjelaskan hingga Rabu pagi, 22 Januari 2025, beberapa kereta api tiba di Stasiun Pasar Senen dan Gambir dengan keterlambatan yang bervariasi. “Gangguan ini terjadi akibat banjir di jalur tersebut yang memaksa pengalihan pola operasi kereta api. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujar Ixfan dalam keterangan tertulis pada Rabu, 22 Januari 2025.
Berdasarkan pantauan pukul 05.00 WIB, berikut keterlambatan beberapa kereta api yang tiba di Stasiun Pasar Senen:
1. KA Airlangga (Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen): terlambat 105 menit, tiba pukul 00.26 WIB.
2. KA Jayabaya (Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen): terlambat 47 menit, tiba pukul 02.25 WIB.
3. KA Brantas (Blitar – Pasar Senen): terlambat 14 menit, tiba pukul 03.05 WIB.
4. KA Gumarang (Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen): terlambat 147 menit, tiba pukul 04.47 WIB.
Kereta api menuju Stasiun Gambir juga mengalami keterlambatan, termasuk:
1. KA Brawijaya (Malang – Gambir): terlambat 147 menit.
2. KA Pandalungan (Jember – Gambir): terlambat 205 menit.
3. KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasar Turi – Gambir): terlambat 309 menit.
4. KA Sembrani (Surabaya Pasar Turi – Gambir): terlambat 387 menit.
Untuk pelanggan terdampak pembatalan perjalanan, KAI memastikan pengembalian 100 persen biaya tiket di loket pembatalan, dengan pengecualian biaya layanan dari mitra pemesanan tiket.
Dalam proses pemulihan, fokus utama adalah pengalihan luapan air dan pembersihan sampah yang menghambat operasional. “Kami bekerja maksimal agar jalur segera normal dan pelanggan dapat melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman,” ujar Ixfan.