Jakarta (ANTARA) - Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
menjadi garda terdepan bagi diplomasi dan hubungan luar negeri
Indonesia. Para utusan Indonesia itu melaksanakan hubungan
diplomatik, memperjuangkan visi, misi dan kepentingan negara
serta melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar
negeri.Resepsi Diplomatik yang digelar di luar negeri dan
dihadiri para diplomat asing juga dimanfaatkan perwakilan RI
sebagai ajang untuk mendorong investasi di tanah air dan
mempromosikan berbagai seni dan budaya Nusantara di kancah
internasional.Berikut beragam acara promosi identitas Indonesia
di berbagai negara:
1. Konsulat Republik Indonesia Tawau,
MalaysiaKonsulat Republik Indonesia Tawau mempromosikan
berbagai kuliner khas dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam
Resepsi Diplomatik yang berlangsung di Tawau, Sabah,
Malaysia.Berbagai kuliner seperti coto Makassar, ikan bakar
Parappe, Nasu Likku Ayam Kampung, sayur tutu dan Bararongko
tersaji dalam acara tersebut. Adapula pertunjukan tari Paduppa
yang merupakan tari selamat datang dari Suku Bugis, Tari
Mappadendang, Tari Empat Etnis Sulawesi Selatan, Tari Tifa dari
Nusa Tenggara Timur, Tari Condong Legong dari Bali dan Medley
tari Nusantara serta Pencak Silat.Konsulat RI Tawau memilih
Sulawesi Selatan sebagai bagian utama dari tema resepsi tidak
terlepas dari banyaknya masyarakat Indonesia asal berbagai etnis
di sana yang berdiam di wilayah kerja Kantor Perwakilan RI
tersebut, baik yang masih menjadi warga negara Indonesia (WNI)
ataupun sudah menjadi warga Malaysia.
2. KBRI
ManilaIndonesia-Filipina meluncurkan logo untuk
memperingati hubungan bilateral kedua negara yang memasuki usia
75 tahun saat resepsi diplomatik Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) di Manila. Logo tersebut menunjukkan burung
mitologis kedua negara, Sarimanok dari Filipina dan Garuda dari
Indonesia yang dibaluti warna bendera masing-masing dan sedang
terbang ke angkasa.Menurut KBRI di Manila gambar tersebut
melambangkan aspirasi kedua negara untuk membawa hubungan
bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
3. PTRI
JenewaPerutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa
juga mengelar resepsi diplomatik dengan mengusung tema “Joy of
Jakarta: Colorful Kampong" yang memperkenalkan kekayaan budaya
Betawi sebagai wujud penghormatan dan pelestarian budaya asli
Jakarta.Ada pun organisasi internasional yang hadir adalah
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Persatuan
Telekomunikasi Internasional (ITU), Organisasi Meteorologi Dunia
(WMO), Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan
Sabit Merah (IFRC).Para tamu disuguhi berbagai jenis hidangan
kuliner khas Betawi, seperti nasi uduk, soto betawi, asinan
betawi, bir pletok dan es selendang mayang.
4. KBRI
CaracasDalam mempromosikan kebudayaan Indonesia, KBRI
Caracas menggelar workshop tari untuk mengenalkan budaya
nusantara di kota Valencia, Venezuela. Hari pertama workshop
diawali dengan pemutaran video yang memperkenalkan profil,
budaya, dan fakta-fakta menarik Indonesia dalam bahasa
Spanyol.Adapula tari tor-tor yang dibawakan dengan menggunakan
baju adat lengkap yaitu Ulos khas Sumatera Utara.5.
KJRI
PenangSejumlah makanan dan minuman khas Indonesia, di
antaranya bakso, bir pletok, teh bunga telang dan sate tersaji
pada cara resepsi diplomatik KJRI Penang di Malaysia.
Penyajian menu khas Indonesia sekaligus menjadi ajang promosi
kepada dunia internasional.Secara khusus minuman kopi-kopi khas
Indonesia disajikan oleh ”Cafe siTIgun, Micro Coffee Roastery”
yang merupakan milik salah satu WNI di Penang.Acara yang dihadiri
sejumlah diplomat negara sahabat itu juga menampilkan kekayaan
tradisi dan budaya Nusantara melalui pertunjukan Tari Penyambutan
Pasambahan, Tari Saman dan Tari Gebyar Sumut.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024