Bertemu dengan Kadin Jepang, Menperin dorong peningkatan bisnis
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong para pengusaha Jepang untuk lebih agresif ...
Saat ini Jepang menduduki peringkat keempat negara yang berinvestasi di Indonesia....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong para pengusaha Jepang untuk lebih agresif melakukan ekspansi bisnis di Indonesia.
Menperin saat melakukan pertemuan dengan Japan Chamber of Commerce and Industry/JCCI atau Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepang, di Jakarta, Kamis, menyatakan ingin Jepang lebih agresif lagi dalam melakukan bisnisnya di sini.
Menperin menyampaikan, saat ini Jepang menduduki peringkat keempat negara yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai penanaman modal mencapai 45,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Oleh karena itu, guna mendukung peningkatan bisnis yang lebih agresif dari para pengusaha Jepang, Menperin meminta kepada delegasi JCCI untuk menyampaikan saran maupun kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang ada, sehingga Pemerintah Indonesia dapat menentukan solusi.
Lebih lanjut, Vice Chairman JCCI Takashi Ueno mengatakan, usaha kecil dan menengah (UKM) Jepang menghadapi permasalahan berupa kekurangan sumber daya manusia (SDM) akibat menurunnya populasi.
Kendala kekurangan tenaga kerja ini, disampaikannya sangat berpengaruh bagi sektor manufaktur.
“Oleh karena itu, Jepang mengharapkan kontribusi Indonesia, mengingat Indonesia memiliki penduduk cukup banyak. Kami akan memfasilitasi kerja sama di bidang industri dan manufaktur bagi kedua negara ini,” kata Ueno.
Selain itu, perwakilan JCCI bidang otomotif Seiji Kuraishi menyampaikan, industri otomotif Jepang di Indonesia telah berkembang sangat masif.
Hingga saat ini, industri otomotif Jepang telah membuka enam pabrik dan mendistribusikan kendaraan kepada 4,9 juta pelanggan di Indonesia. Pada tahun 2024, produk industri kendaraan roda empat Jepang di Indonesia telah terjual sebanyak 128.000 unit.
“Tahun ini, kendaraan hybrid mulai diproduksi secara lokal di Indonesia. Ini merupakan langkah awal dalam hal netralisasi karbon,” kata dia pula.
Merespons delegasi JCCI, Kemenperin menyambut baik rencana kerja sama SDM Indonesia dan Jepang untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan tenaga kerja. Karenanya, Kemenperin berkomitmen untuk membantu, khususnya dalam penguatan industri manufaktur.
“Kemenperin juga telah memiliki kerja sama dengan Hiroshima University yang berfokus pada training dari siswa Indonesia, agar menjadi high-skilled labour ke depannya. Kami mengharapkan dukungan dan bantuan dari Jepang untuk memperluas kerja sama di institusi pendidikan yang ada di Jepang,” ujar Menperin.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025