BNPB: Total 644 warga sudah dievakuasi akibat erupsi Gunung Ibu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total sudah ada sebanyak 644 warga di Halmahera Barat, Maluku ...

BNPB: Total 644 warga sudah dievakuasi akibat erupsi Gunung Ibu

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total sudah ada sebanyak 644 warga di Halmahera Barat, Maluku Utara, dievakuasi ke pengungsian untuk menghindari dampak bahaya erupsi Gunung Ibu yang berada pada Level IV atau Awas.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan jumlah tersebut masih akan bertambah karena proses evakuasi warga dari enam desa di Kecamatan Tabaru, Halmahera Barat terus dilakukan oleh tim petugas gabungan.

Hal ini dilakukan supaya warga terhindar dari dampak bahaya paparan material erupsi Gunung Ibu yang aktivitasnya masih fluktuatif sampai saat ini.

Merujuk data yang dikeluarkan Pos Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Ibu sampai dengan Minggu (19/1) pukul 16.00 WIT, ratusan orang warga tersebut dievakuasi ke pengungsian yang tersebar di enam lokasi.

BNPB mengkonfirmasi adapun masing-masing Pos Pengungsian Kantor Desa Tongute Sungi (menampung 22 kepala keluarga atau 56 orang warga), Pos Pengungsian Gereja Tongute Sungi (98 kepala keluarga atau 245 orang warga), dan Pos Pengungsian Gereja Akesibu (28 kepala keluarga atau 70 orang warga).

Baca juga:

Kemudian di Pos Pengungsian SD Inpres Tongute Goin (18 kepala keluarga atau 40 orang warga), Pos Pengungsian SMK Akesibu (71 kepala keluarga atau 188 orang warga) dan Pos Pengungsian SD Akesibu (31 kepala keluarga atau 65 orang warga).

BNPB akan terus memberikan pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat untuk memastikan penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Ibu berjalan dengan baik.

Dia menyebutkan kelancaran proses penyaluran logistik barang kebutuhan pokok ke pengungsian saat ini menjadi salah satu yang diprioritaskan. Pemerintah menambah dukungan kendaraan sehingga kelancaran distribusi logistik berupa barang kebutuhan pokok ataupun kebutuhan pengungsian tidak ada keterlambatan.

“Setiap pos pengungsian mengajukan daftar barang yang dibutuhkan dan nantinya akan didistribusikan oleh tim logistik ke pos tersebut,” ujarnya.

Baca juga:

Sampai dengan Senin pukul 12.12 WIT erupsi masih berlangsung dengan rata-rata tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak.

Erupsi Gunung Ibu ini berhasil terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 61 detik yang berada di Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat.

Badan Geologi dalam rekomendasinya masih mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. Imbauan ini pula yang menjadi dasar dilakukan proses evakuasi warga di Kecamatan Tabaru ke pengungsian yang disediakan Pemkab Halmahera Barat.

Untuk memaksimalkan upaya kedaruratan maka Pemkab Halmahera Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.

Baca juga:

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025