BP Taskin siap buka serapan tenaga kerja di Sulawesi Tengah
Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) berkomitmen membuka peluang serapan tenaga kerja bagi masyarakat ...
Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) berkomitmen membuka peluang serapan tenaga kerja bagi masyarakat miskin di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sebesar-besarnya sehingga bisa mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko saat ditemui di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa ada banyak peluang yang dapat dimaksimalkan untuk menyerap masyarakat miskin di Sulawesi Tengah sebagai tenaga kerja dan akhirnya berdampak pada peningkatan taraf hidup mereka.
Adapun peluang domestik yang akan dimaksimalkan BP Taskin adalah pemanfaatan pada dari sektor perkebunan komoditas durian dan manggis, sektor pertanian hingga pertambangan di Sulawesi Tengah yang memiliki total luas wilayah 61 ribu kilometer persegi, dan juga peluang keterserapan bekerja di luar negeri.
"Dalam hal ini dari Pak Gubernur punya program memberangkatkan dan menyekolahkan orang-orang miskin untuk belajar home industri ke China," kata dia.
Menurut Budiman, semua peluang tersebut akan segera mereka pelajari dan untuk semakin mempertegas hal yang perlu dilakukan ke depan, maka BP Taskin bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sepakat mengaturnya dalam akta kesepakatan kerja sama dalam rangka pengembangan ekonomi berbasis kemasyarakatan.
"Misal seperti pemetaan kantong-kantong kemiskinan dan potensi-potensi ekonominya itu, ya," kata dia.
Wakil Kepala BP Taskin Nanik Deyang menambahkan, secara prinsip pihaknya siap mendukung semua program yang sudah digagas dan bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Sulawesi Tengah ini.
Namun dia mengingatkan bahwa kalau Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggandeng investor asing maka hal yang harus diprioritaskan adalah memperkerjakan orang miskin dari daerah setempat bukan memboyong orang dari luar negeri.
"Tidak boleh membawa tenaga dari luar negeri, khususnya pada level bawah (pekerja lapangan) kecuali tenaga ahli. Kami mendorong warga lokal yang diperkerjakan," kata Deyang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis angka kemiskinan di daerah itu yang saat ini sebesar 11,04 persen bisa ditekan menjadi lebih rendah melalui kerjasama yang dilakukan dengan BP Taskin ini.
"Pertimbangannya, ya, kami banyak lahan potensial yang bisa dikembangkan. Sulawesi Tengah ini jauh lebih luas dari Sulawesi Selatan. Ada tambangnya, lahan durian kami seluas 1.700 hektare yang bulan depan ini panen dan siap diekspor ke China," ujarnya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025