Cabup Ngawi Ony Targetkan 1.000 Mahasiswa dapat Beasiswa pada 2025

Cabup Ngawi Ony Targetkan 1.000 Mahasiswa dapat Beasiswa pada 2025. ????Ngawi (beritajatim.com) - Pemerintah Kabupaten Ngawi meluncurkan program unggulan bertajuk "Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana" -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Cabup Ngawi Ony Targetkan 1.000 Mahasiswa dapat Beasiswa pada 2025

Ngawi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Ngawi meluncurkan program unggulan bertajuk “Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana” sebagai upaya pengentasan kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan. Program ini telah berjalan sejak 2021 di bawah kepemimpinan Bupati Ony Anwar Harsono.

Ony menargetkan 1.000 mahasiswa dari keluarga miskin akan mendapatkan beasiswa ini pada 2025. Program ini diharapkan tuntas dalam lima tahun ke depan sebagai salah satu solusi nyata dalam pengentasan kemiskinan melalui peningkatan kualitas pendidikan.

Calon Bupati Petahana Ony Anwar menegaskan bahwa program ini adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Ngawi.

“Ini merupakan salah satu strategi Pemkab Ngawi untuk mengentaskan kemiskinan dengan cara meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu,” jelas Ony Anwar, Senin (18/11/2024)

Pada tahun pertama pelaksanaan program, sebanyak 40 mahasiswa dari keluarga miskin mendapatkan beasiswa. Namun, jumlah penerima terus meningkat setiap tahunnya:

2022: 100 mahasiswa.

2023: 300 mahasiswa.

2024: 600 mahasiswa dengan total anggaran mencapai Rp3 miliar.

Secara kumulatif, hingga 2024, sebanyak 1.040 paket beasiswa telah disalurkan kepada mahasiswa dari keluarga miskin yang tersebar di berbagai kampus di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

“Jumlah penerima terus meningkat setiap tahun. Kami menargetkan pada 2025 jumlah penerima mencapai 800 mahasiswa dengan anggaran Rp4 miliar,” ungkap Kepala Dinas Sosial Ngawi, Budi Santoso.

Program ini khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Calon penerima harus mendaftar melalui Dinas Sosial, kemudian mengikuti seleksi administratif dan akademik.

Budi menjelaskan bahwa seleksi dilakukan untuk memastikan hanya mahasiswa yang memenuhi syarat dan belum menerima beasiswa lain yang berhak mendapatkan program ini. Selain itu, IPK mahasiswa juga menjadi salah satu indikator kelayakan.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Para pendaftar memiliki IPK yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai 4.0,” tambahnya.

Pada tahun pertama, setiap penerima beasiswa mendapatkan Rp9,8 juta per tahun. Namun, mulai 2022 hingga 2023, jumlah tersebut meningkat menjadi Rp10 juta per mahasiswa per tahun.

Pada 2024, nominal beasiswa disesuaikan menjadi Rp5 juta per mahasiswa per tahun, tetapi jumlah penerima terus bertambah. “Penyesuaian ini dilakukan agar lebih banyak mahasiswa yang bisa menerima manfaat,” kata Mochamad Turnawan, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Ngawi.

Dampak Positif terhadap Penurunan Kemiskinan

Program ini diharapkan mampu berkontribusi signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Ngawi pada Maret 2024 tercatat sebanyak 116,47 ribu jiwa, turun dari 121,30 ribu jiwa pada Maret 2023.

Secara persentase, angka kemiskinan turun dari 14,40 persen pada 2023 menjadi 13,81 persen pada 2024. [fiq/suf]