China gencarkan peningkatan investasi untuk pacu pemulihan ekonomi

Bermandikan sinar matahari musim dingin, sebuah lokasi konstruksi di Anshun, kota di Provinsi Guizhou, China barat ...

China gencarkan peningkatan investasi untuk pacu pemulihan ekonomi

Beijing (ANTARA) - Bermandikan sinar matahari musim dingin, sebuah lokasi konstruksi di Anshun, kota di Provinsi Guizhou, China barat daya, riuh dengan deru ekskavator, truk jungkit (dump truck), kendaraan pemuat (loader), dan pompa beton, sementara para pekerja yang mengenakan helm keselamatan tampak hilir mudik, menunjukkan suasana yang sibuk.

Lebih dari 1.000 kilometer jauhnya di wilayah Dongzhi, Provinsi Anhui, China timur, masyarakat memaksimalkan musim konstruksi utama untuk proyek konservasi air lahan pertanian dengan mengerahkan ekskavator untuk mempercepat penguatan waduk setempat. Di seluruh China, lokasi-lokasi konstruksi yang sibuk dan penjualan mesin konstruksi yang kuat menjadi indikator penting bagi kesehatan ekonomi negara tersebut.

Pada Desember 2024, total 19.369 unit ekskavator dari berbagai tipe terjual, menandai peningkatan tahunan (year on year/yoy) sebesar 16 persen. Dari jumlah tersebut, penjualan domestik menyumbang 9.312 unit, naik 22,1 persen dari tahun lalu, menurut Asosiasi Mesin Konstruksi China.

Investasi memainkan peran krusial dalam memperluas permintaan domestik, dengan berbagai daerah di seluruh China berupaya maksimal untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek besar, menyuntikkan momentum kuat ke dalam pemulihan ekonomi berkelanjutan.

Pada kuartal keempat 2024, tingkat pengoperasian mesin konstruksi China naik 1,2 poin persentase dibandingkan dengan kuartal ketiga. Dari 31 daerah setingkat provinsi, 18 provinsi mencatatkan peningkatan pengoperasian mesin konstruksi dibandingkan dengan kuartal ketiga.

Investasi China di sektor infrastruktur meningkat 4,4 persen (yoy) pada 2024, berdasarkan data Biro Statistik Nasional China.

"Seiring diberlakukannya kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk memperluas investasi efektif, mereka diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan dan dorongan intrinsik investasi, serta meningkatkan peran mereka sebagai 'stabilisator' bagi pertumbuhan ekonomi," kata pejabat di Pusat Informasi Negara yang terafiliasi dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China Wei Ying.

Ekonomi China tumbuh 5 persen (yoy) pada 2024, dengan pertumbuhan kuartal keempat mencapai 5,4 persen.

Investasi yang dilakukan suatu negara saat ini akan menentukan daya saingnya pada masa mendatang. Oleh karena itu, China meningkatkan upaya untuk membiayai proyek-proyek yang mendukung strategi nasional utama dan meningkatkan kapabilitas keamanan di sektor-sektor penting.

Pada 2024, proyek-proyek yang didukung oleh anggaran pusat telah menyelesaikan investasi dengan nilai total mencapai lebih dari 1,3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.234) atau sekitar 180,84 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.373), sementara proyek-proyek yang didukung oleh obligasi khusus pemerintah daerah mencatatkan investasi lebih dari 3,6 triliun yuan.

Selama 10 tahun terakhir, pembentukan modal di China secara konsisten memberikan kontribusi rata-rata lebih dari 40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Pada 2025, China akan meningkatkan penerbitan obligasi negara khusus jangka sangat panjang (ultra-long special treasury bond) dan terus mendukung berbagai proyek untuk mengimplementasikan strategi-strategi nasional utama dan membangun kapasitas keamanan di sektor-sektor penting.

"Selain memanfaatkan investasi pemerintah secara efektif, China juga akan secara aktif mendorong investasi swasta. Bersama-sama, upaya ini akan memanfaatkan potensi permintaan domestik dan membangun momentum untuk pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi," Wei menambahkan.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025