Damkar Banyuwangi Gagalkan Percobaan Bundir Warga Gambiran

Damkar Banyuwangi Gagalkan Percobaan Bundir Warga Gambiran. ????Petugas damkar Banyuwangi berhasil menggagalkan percobaan bunuh diri seorang warga Gambiran yang naik ke tower setinggi 40 meter. Negosiasi selama dua jam berhasil menyelamatkan korban. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Damkar Banyuwangi Gagalkan Percobaan Bundir Warga Gambiran

Banyuwangi (beritajatim.com) – Petugas pemadam kebakaran Banyuwangi berhasil menggagalkan upaya percobaan bunuh diri (bundir) yang dilakukan oleh NAA (32), warga Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

Awalnya, kantor damkar mendapat laporan permintaan bantuan penyelamatan dari kakak kandung NAA. NAA dilaporkan sudah berada di atas tower setinggi sekitar 40 meter di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.

Mendapati laporan itu, petugas dari unit damkar Banyuwangi dan Bangorejo dikirim ke lokasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun Damkar Banyuwangi, NAA diketahui tengah depresi. Penyebabnya diduga faktor percintaan.

“Petugas kami sampai di lokasi sekitar pukul 02.00 WIB. Ketika itu di lokasi sudah ramai warga dan aparat polisi-TNI,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan.

Mereka yang berada di bawah tower kesulitan untuk berkomunikasi dengan NAA karena jarak yang jauh. Akhirnya dua petugas damkar, yakni Ribut Hendri Satria dan M Rifa’i memutuskan untuk naik menyusul NAA.

Ribut dan Rifai merupakan petugas damkar yang telah mendapat pelatihan penyelamatan di ketinggian. Mereka beberapa kali mengikuti pelatihan-pelatihan di Banyuwangi maupun Surabaya.

Dengan membawa jaket dan tali pengaman, dua orang petugas damkar tersebut menyusul korban ke puncak tower.

“Di atas tower, petugas kami bernegosiasi dengan NAA. Ngobrol-ngobrol dan membujuk agar NAA mau turun,” lanjutnya.

Awalnya, NAA enggan menggubris Ribut dan Rifai. Tapi dengan pendekatan-pendekatan ala pertemanan, NAA akhirnya mau diajak berbincang.

“Petugas kami mengajak ngobrol, ‘sudah rokokan dan ngopi belum? Kalau belum, ayo turun rokokan dan ngopi dulu’. Akhirnya dia jawab, ‘ya sudah, aku mau turun rokokan dan ngopi’,” jelas Yoppy.

NAA akhirnya berhasil diajak turun setelah negosiasi yang berlangsung selama sekitar dua jam. Ia turun sekitar pukul 04.00 WIB. Agar tak membahayakan, petugas damkar mengikatnya dengan tali penyelamatan ketika proses penurunan.

Saat ini, ia telah dikembalikan ke pihak keluarga. Petugas damkar juga berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya agar NAA bisa mendapat pendampingan secara medis maupun psikis.

“Karena informasi yang kami dapat dari keluarga, korban sudah beberapa kali mencoba mengakhiri hidup. Di tubuhnya juga terdapat banyak luka-luka sayatan,” tutur Yoppy. [alr/beq]