Trump Umbar Ancaman akan Batalkan Gencatan di Gaza dalam Waktu Dekat Jika Ini tak Dipenuhi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pembatalan gencatan senjata di Gaza, antara Israel dan Hamas. Trump mengusulkan hal tersebut jika semua sandera di wilayah itu tidak...

Trump Umbar Ancaman akan Batalkan Gencatan di Gaza dalam Waktu Dekat Jika Ini tak Dipenuhi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pembatalan di Gaza, antara Israel dan Hamas. Trump mengusulkan hal tersebut jika semua sandera di wilayah itu tidak dibebaskan sebelum Sabtu atau 15 Februari mendatang.

“Menurut pendapat saya, jika semua sandera tidak dikembalikan sebelum Sabtu pukul 12 siang — saya pikir itu waktu yang tepat — saya akan mengatakan, batalkan saja dan biarkan kekecauan terjadi. Saya akan mengatakan bahwa mereka seharusnya dikembalikan sebelum Sabtu pukul 12 siang,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval pada Senin (10/2/2025).

"Dan jika mereka tidak dikembalikan — semuanya, bukan sedikit demi sedikit, bukan dua, dan satu, dan tiga, dan empat, — sebelum Sabtu pukul 12 siang. Setelah itu, saya akan mengatakan, kekacauan besar akan terjadi," tambahnya.

Trump kemudian berkata: "Sabtu pukul 12 siang, dan setelah itu, situasinya akan menjadi sangat berbeda.”

Ketika ditanya apakah ia kemungkinan akan melibatkan AS setelah tenggat waktu Sabtu, dia menjawab: “Kita lihat saja nanti.”

Dia juga mengatakan akan mempertimbangkan untuk membatalkan bantuan ke Yordania dan Mesir jika mereka tidak menerima warga Palestina yang direlokasi dari Gaza.

"Ya, mungkin. Tentu, kenapa tidak? Jika mereka tidak mau, saya mungkin akan menahan bantuan, ya," katanya.

Ketika ditanya bagaimana dia akan meyakinkan Raja Yordania untuk menerima lebih banyak warga Palestina, Trump menjawab: "Saya pikir dia akan menerima, dan saya pikir negara lain juga akan menerima. Mereka memiliki hati yang baik."

Sebagaimana diwartakan pada Senin (10/2/2025), Hamas menyatakan mereka telah sepenuhnya memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata. Di lain sisi, Israel justru melanggar empat ketentuan utama.

Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan sandera berikutnya hingga Israel mematuhi semua ketentuan perjanjian tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, dalam rangka menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48 ribu orang dan menghancurkan wilayah kantong Palestina tersebut.

 

Loading...

sumber : Antara