Dinkes Situbondo catat 213 korban banjir alami diare dan ispa

Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 213 orang warga terdampak banjir mengalami gangguan kesehatan mulai dari gatal-gatal, diare, infeksi saluran pernapasan akut atau ispa, dehidrasi, batuk dan ...

Dinkes Situbondo catat 213 korban banjir alami diare dan ispa

Situbondo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 213 orang warga terdampak banjir mengalami gangguan kesehatan mulai dari gatal-gatal, diare, infeksi saluran pernapasan akut atau ispa, dehidrasi, batuk dan flu.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Sandy Hendrayono di Situbondo, Selasa, menyebutkan dari ratusan warga terdampak banjir bandang yang tersebar di beberapa wilayah rata-rata mengalami gangguan kesehatan pascabencana."Pemkab Situbondo sudah mendirikan 13 posko kesehatan di beberapa titik lokasi pasca-bencana banjir bandang untuk memberikan pelayanan kesehatan sejak 7-22 Februari 2025 atau dua minggu," katanya.Menurut Dokter Sandy, 13 posko kesehatan tersebar di beberapa wilayah terdampak banjir, yakni di Kecamatan Kendit sebanyak 9 posko, Mlandingan 3 posko dan Bungatan 1 posko.Untuk di Kecamatan Kendit, katanya, merupakan jumlah warga yang terdampak banjir bandang paling banyak dan hampir seribu jiwa."Kalau di Kecamatan Mlandingan sekitar 500 orang dan di Kecamatan Bungatan sekitar 100 orang. Kami bagi tenaga kesehatan di posko kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan," ujar Dokter Sandy.Ia menyatakan bahwa pendirian posko kesehatan pasca-bencana sangat diperlukan untuk menangani keluhan kesehatan warga terdampak banjir bandang."Penyakit pascabencana itu akan banyak dialami warga terdampak, oleh karena itu kami dirikan posko kesehatan di sejumlah titik untuk memastikan kesehatan warga," tuturnya.Bencana banjir bandang melanda beberapa wilayah di Situbondo sejak 3-6 Februari 2025, tercatat ada sekitar 1.280 rumah warga terdampak, dan puluhan rumah di antaranya rusak total dan bahkan rata dengan tanah diterjang banjir luapan air sungai itu.Selain merusak rumah-rumah warga di Kecamatan Kendit, Bungatan, Mlandingan dan Banyuglugur, banjir bandang juga merusak fasilitas umum, dan jembatan putus serta infrastruktur jalan desa.Data BPBD Situbondo menyebutkan, kerugian akibat bencana banjir bandang yang tersebar di beberapa wilayah itu untuk sementara mencapai sekitar Rp50 miliar, belum termasuk ratusan lahan pertanian terendam banjir.