Dari Mayor Hingga Jenderal TNI Ikuti Pengarahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025).
![Dari Mayor Hingga Jenderal TNI Ikuti Pengarahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Presiden-Prabowo-Subianto-memberikan-arahan-kepada-Komandan-Satuan-TNI-32.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden memberikan arahan kepada Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan, Bogor, , Jumat (7/2/2025).
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengatakan pengarahan tersebut diikuti 1.004 peserta yang terdiri dari, unsur pimpinan TNI 4 orang, pimpinan Mabes TNI 11 orang, TNI Angkatan Darat 613 orang, TNI Angkatan Laut 243 orang, dan TNI Angkatan Udara 133 orang.
"Terdiri dari para Komandan Satuan setingkat Danyon, Dandim, dan Danrem pada masing-masing matra," kata Panglima.
Dari segi kepangkatan kata Agus, pengarahan diikuti 4 orang Jenderal bintang empat, 9 orang Jenderal bintang tiga, 41 orang Jenderal bintang dua, dan 78 orang Jenderal bintang satu.
"Kolonel 192 orang, letnan kolonel 589 orang, dan Mayor 91 orang," katanya.
Baca juga:
Sementara itu Presiden dalam arahannya mengatakan bahwa masalah Pertahanan sangatlah vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam pembukaan undang-undang dasar disebutkan bahwa tujuan nasional Indonesia adalah melindungi segenap bangsa, dan seluruh tumpah darah.
"Lalu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," kata Presiden Prabowo.
Menurut Prabowo melindungi tidak bisa hanya dengan itikad baik.
Baca juga:
Melindungi, tidak cukup hanya dengan kata-kata atau tulisan.
"Kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan," katanya.
Kata Prabowo, sebuah negara yang merdeka harus punya kekuatan.
Negara yang sejahtera harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri.
"Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya, sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, melindungi seluruh kekayaan alam yang ada," katanya.
Prabowo kemudian memberikan contoh negara yang hancur karena diinvasi negara lain padahal negara tersebut sangat kaya.
"Kita diajarkan tiap hari tiap malam, melalui TV, berita, negara-negara yang begitu kaya, begitu makmur begitu kuat, begitu kaya diinvasi, diganggu, diduduki, dibom, dihancurkan seluruh rumah permukiman, semua sekolah, semua fasilitas, semua pembangkit listrik, semua kehidupan, sarana kehidupan dihancurkan," katanya.
Prabowo bersyukur Indonesia selama 35 tahun terakhir tidak diganggu negara lain.
Para pemimpin pendahulu kata Prabowo telah berhasil membawa Indonesia tetap aman.
"Kita bersyukur berapa tahun ini bisa dikatakan 25, 35 tahun lebih, kita harus bersyukur bahwa pemimpin-pemimpin kita telah memelihara negara kita, memelihara NKRI tanpa terlalu terlibat, tanpa mengundang invasi dari negara lain," pungkasnya.