Wakil Presiden Filipina Sara Duterte: Pemakzulan dan Upaya Membela Diri

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte tidak berencana mengundurkan diri meskipun dimakzulkan

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte: Pemakzulan dan Upaya Membela Diri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Filipina pada Jumat, 7 Februari 2025 mengatakan bahwa dia tidak berencana mengundurkan diri meskipun dimakzulkan oleh DPR Filipina. Duterte masih membaca keluhan pemakzulan tersebut dan pengacaranya sedang mengkaji hal itu, menurut laporan Inquirer dikutip dari Antara. "Kami belum sampai di tahap itu (mengundurkan diri), hal itu masih belum dipertimbangkan," kata Sara Duterte.

Putri mantan presiden Rodrigo Duterte itu dimakzulkan setelah dua pertiga anggota parlemen Filipina menandatangani petisi atas tuduhan menyalahgunakan anggaran ketika memimpin Kementerian Pendidikan.

1. Bongbong Berdalih Tidak Ikut Campur

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr alias pada Kamis, 6 Februari 2025, cabang eksekutif pemerintah tidak dapat ikut campur dalam hal tersebut. Dikutip dari Reuters, Bongbong melontarkan pernyataan itu sehari setelah majelis rendah yang dipimpin sepupunya Ketua DPR Martin Romualdez memakzulkan Sara Duterte.

Pengaduan pemakzulan tersebut didukung oleh 215 dari 306 anggota parlemen, termasuk putra presiden anggota Kongres Ilocos Norte Ferdinand Alexander Marcos. "Saya tidak memberikan arahan kepada Kongres. Kami menyerahkan kepada Kongres, khususnya Senat, untuk menjalankan kebijaksanaan mereka sendiri," kata Bongbong dalam konferensi pers seperti dikutip dari Reuters. "Senat tidak punya pilihan selain memproses pengaduan pemakzulan."

Presiden Senat Francis Escudero pada Kamis, 6 Februari 2025 mengatakan Senat hanya dapat menindaklanjuti pengaduan pemakzulan pada 2 Juni ketika Kongres melanjutkan sidang setelah pemilihan paruh waktu pada Mei, ketika 12 dari 24 kursi majelis tinggi akan diputuskan. Escudero mengatakan para senator yang akan bertindak sebagai hakim dalam persidangan tersebut perlu bersumpah saat Kongres sedang bersidang sebelum berlanjut pengadilan pemakzulan. "Secara hukum, itu tidak dapat dilakukan," kata Escudero.

Pengaduan yang dikirimkan ke Senat pada Rabu, 5 Februari 2025 menuding Sara Duterte melakukan pelanggaran konstitusi, korupsi, tindak pidana berat lainnya, dan pengkhianatan terhadap kepercayaan publik. Bermula dari tuduhan bahwa Duterte menyalahgunakan dana publik saat menjabat sebagai wakil presiden dan menteri pendidikan. Ia dituding mengumpulkan kekayaan yang tidak dapat dijelaskan dan mengancam nyawa Bongbong, ibu negara, dan ketua majelis rendah.

Sara Duterte menjadi pejabat di Filipina yang dimakzulkan setelah mantan Presiden Joseph Estrada pada 2000. Pemakzulan Sara Duterte merupakan kemunduran besar bagi keluarga Duterte yang dianggap berpengaruh. Popularitas keluarga tersebut tumbuh pesat setelah Rodrigo Duterte berkuasa pada 2016 sebagai wali kota hingga berlanjut menjadi presiden.

5. Pengajuan Gugatan Pemakzulan

DPR Filipina pada Rabu, 5 Februari mendukung pengajuan gugatan pemakzulan terhadap Sara Duterte. Dalam konferensi pers pada Kamis, Asisten Pemimpin Mayoritas Zia Alonto Adiong memastikan bahwa 25 anggota parlemen tambahan yang sebelumnya berada di luar negeri atau di daerah pemilihan mereka telah menyerahkan verifikasi untuk menandatangani pengaduan tersebut.

Jika proses memungkinkan penerimaan pengadu tambahan, jumlah pendukung pemakzulan akan meningkat dari 215 menjadi 240 orang, yang mewakili lebih dari 75 persen dari total 306 anggota DPR.