Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Berapa Penghasilan Deddy Corbuzier dari YouTube?
Berapa penghasilan Deddy Corbuzier dilantik menjadi Staf Khusus Menteri Pertahanan dari kanal YouTube Close The Door?
![Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Berapa Penghasilan Deddy Corbuzier dari YouTube?](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2022/11/06/zigi-63675326e111c-deddy-corbuzier_960x640_thumb.jpg)
dilantik menjadi Staf Khusus Menteri Pertahanan atau Sjafrie Sjamsoeddin pada Selasa (11/2). Berapa penghasilan YouTuber ini dari kanal YouTube Close The Door?
Dikutip dari laman Social Blade per 11 Februari, konten YouTube Deddy Corbuzier ditonton 2,8 juta kali per hari. Penghasilannya ditaksir US$ 693 - US$ 11,1 ribu atau Rp 11,3 juta - Rp 181,6 juta (kurs Rp 16.360 per US$) per hari.
Jika dihitung secara tahunan, konten YouTube Deddy Corbuzier ditonton hampir 100 juta kali. Stafsus Menhan ini diperkirakan meraup US$ 249,4 ribu – US$ 4 juta atau Rp 4 miliar – Rp 65,5 miliar.
Jumlah subscriber atau penonton yang berlangganan di YouTube Deddy Corbuzier mencapai 24 juta.
Menhan Sjafrie mengatakan pengangkatan stafsus merupakan bentuk pentingnya kolaborasi strategis. "Dengan amanah baru ini, diharapkan lahir inovasi serta kebijakan yang semakin memperkokoh pertahanan nasional demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan berdaulat," kata Sjafrie dalam unggahan di akun Instagram, Selasa (11/2).
Selain itu, Sjafrie melantik nama-nama lain sebagai Staf Khusus Menhan di antaranya:
- Lenis Kogoya
- Sylvia Efi Widyantari Sumarlin
- Mayjen (Purn) Sudrajat
- Kris Wijoyo Soepandji
- Indra Irawan
Sebelumnya Deddy Corbuzier mendapatkan sorotan, karena mengkritik anak yang menyebut ayam di dalam menu Makan Bergizi Gratis tidak enak. Konten ini memancing respons netizen yang menganggap pernyataan Deddy tidak tepat.
Banyak warganet menganggap program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu harus diawasi dan dievaluasi pelaksanaannya, karena menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN.
Dalam unggahan tersebut, Deddy menjawab komentar netizen yang mempertanyakan soal kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis. Belum lama ini puluhan siswa di sekolah dasar SD di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis.
Deddy membandingkan kasus tersebut dengan pengalamannya saat makan steak. “Saya makan steak Rp 6 juta juga pernah keracunan. Jadi?!” tulis Deddy.
Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo menilai Deddy tidak bisa membandingkan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis dengan pengalaman pribadi.
Sebab, saat membeli steak Rp 6 juta dan mengalami keracunan, maka dia bisa mengajukan keluhan atau bahkan menuntut restoran. Lain halnya dengan kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis.
“Pengadaannya menggunakan uang APBN alias uang pajak yang dibayar rakyat. Pelaksananya aparatur negara, maka ada pertanggungjawaban ke publik. Ini menjadi urusan publik,” tulis Yustinus melalui akun X pribadinya @prastow, Minggu (19/1).
Yustinus justru membenarkan jika ada siswa dan rakyat yang mengeluh saat program Makan Bergizi Gratis tidak berjalan baik. Ia justru menyayangkan sikap Deddy Corbuzier yang tidak bisa membedakan program Makan Bergizi Gratis dengan pengalaman sendiri.
“Mosok membedakan begitu saja tidak bisa? Nanti, turun pangkat,” tulis Yustinus.
Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah mengevaluasi dan memperkuat kontrol di lapangan. Yustinus menilai respons Istana dan Badan Gizi Nasional mengenai kasus keracunan Makan Bergizi Gratis cukup sesuai dan terbuka.