Bertemu Erdogan, Prabowo Minta Kebut Perundingan Dagang dengan Turki

Presiden Prabowo Subianto berdiskusi tentang penyelesaian CEPA dan kolaborasi di bidang pertahanan dalam pertemuannya dengan Presiden Erdogan di Istana Bogor.

Bertemu Erdogan, Prabowo Minta Kebut Perundingan Dagang dengan Turki

Presiden Prabowo Subianto menyinggung kelanjutan kerja sama ekonomi Comprehensive Economic Partnership Agreement alias CEPA dengan Turki dalam pertemuannya dengan Presiden Turki di Istana Bogor, Rabu (12/2).

Perjanjian ini sudah diluncurkan sejak 2017 lalu namun tidak kunjung menghasilkan kesepakatan. “Marilah kita segera selesaikan perjanjian perdagangan kita, CEPA, untuk memperkuat ekonomi kita masing-masing,” ujar Prabowo dalam pernyataannya dilansir dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (12/2).

Kepala negara juga meminta agar perdagangan masing-masing negara bisa menguntungkan. Menurutnya, saat ini biaya masuk bagi barang-barang Indonesia masih cukup tinggi.

Indonesia-Turkey CEPA alias IT-CEPA sendiri diluncurkan pada Desember 2017 lalu. Putaran pertama perundingan Indonesia-Turkey CEPA telah berlangsung pada 8-9 Januari 2018 diikuti putaran kedua pada 28–30 Mei 2018.

 Pada 2019, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kembali membahas perjanjian ini di sela KTT G-20 Jepang. Kendati demikian, belum ada kesepakatan hingga pada 2021 kedua negara sepakat mengaktifkan kembali negosiasi tersebut.

Selain IT-CEPA, Prabowo juga membahas peluang kerjasama di inudstri pertahanan. Desember lalu, Ketua Umum Partai Gerindra ini sudah bertemu dengan pimpinan perusahaan industri pertahanan Turki di Istanbul.

 “Kami juga mohon dukungan Yang Mulia (Presiden Erdogan) karena kami ingin mempunyai joint venture dengan beberapa perusahaan Turki, Kami juga ingin joint production bersama industri pertahanan,” kata Prabowo.

 Prabowo mengatakan, Indonesia sudah bekerja sama dengan banyak perusahaan pertahanan ternama Turki seperti Roketsan, Aselsan, Havelsan, dan Baykar.

Roketsan adalah produsen roket dan misil dan Havelsan adalah perusahaan teknologi yang mengembangkan sistem dan perangkat lunak misalnya sistem pemilu, daftar lahan, dan lainnya.

Sementara itu, Baykar adalah perusahaan pertahanan yang mendesain, membangun, dan mengekspor pesawat tanpa awak alias UAV serta kecerdasan. buatan.

 “Kami ingin serius ikut serta dalam program-program yang sedang dilaksanakan bersama Turki,” kata Prabowo.

 Istana sendiri menyiapkan lebih dari 1.000 pasukan upacara, 75 pasukan berkuda, serta anak-anak sekolah sekitar untuk menyambut Presiden Erdogan. Usai pertemuan, Erdogan bakal kembali ke Turki hari ini.