Angka Perkawinan Anak di Jember Turun Drastis

Angka Perkawinan Anak di Jember Turun Drastis. ????Angka perkawinan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 2024 turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya, dari 1.362 kasus menjadi 512 kasus. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Angka Perkawinan Anak di Jember Turun Drastis

Jember (beritajatim.com) – Angka perkawinan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 2024 turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya, dari 1.362 kasus menjadi 512 kasus.

Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman mengatakan, penurunan angka perkawinan anak ini tak lepas dari langkah komprehensif yang dilakukan pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Termasuk dengan tokoh-tokoh masyarakat yang memberikan edukasi di lingkungan masing-masing untuk menghindari dampak negatif perkawinan anak,” kata Firjaun, usai acara Bimbingan Teknis Penguatan Integrasi Gender dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029 di Hotel Aston, Kabupaten Jember, Rabu (12/2/2025).

Penurunan angka ini tak lepas dari pengetatan proses pengurusan dispensasi kawin. “Termasuk salah satunya harus mendapatkan rekomendasi dari Puskesmas dan psikolog,” kata Firjaun. Keterlibatan psikolog dalam penentuan dispensasi kawin ini untuk menekan efek samping perkawinan anak.

Namun, Firjaun mengingatkan dampak penurunan angka dispensasi kawin, yakni meningkatnya pernikahan anak secara siri atau diam-diam. “Kami bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, dengan para kiai, para ulama, ustaz, dan sebagainya untuk memberikan edukasi dan sosialisasi. (Jangan sampai) seperti balon, kalau di sana ditekan, di sini naik,” katanya.

Pernikahan anak bukan satu-satunya pekerjaan rumah Pemkab Jember. Pekerjaan rumah lainnya adalah menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta memberikan peran kepada kaum perempuan agar setara dengan kaum lelaki sebagai bagian dari pengarusutamaan gender dalam pembangunan. [wir]