Pemkab Lumajang terima 34.500 dosis vaksin PMK

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menerima sebanyak 34.500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berasal dari anggaran pemerintah pusat dan provinsi."Vaksin PMK tersebut terdiri atas 18.500 dosis ...

Pemkab Lumajang terima 34.500 dosis vaksin PMK

Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menerima sebanyak 34.500 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berasal dari anggaran pemerintah pusat dan provinsi.

"Vaksin PMK tersebut terdiri atas 18.500 dosis yang bersumber dari APBN dan sebanyak 16.000 dosis dari APBD Jatim," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang drh Endra Novianto di kabupaten setempat, Rabu.

Menurut dia vaksin itu diterima sejak 15 Januari hingga 11 Februari 2025, sehingga distribusi dan pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara bertahap untuk memastikan cakupan yang luas.

"Vaksinasi itu merupakan langkah strategis dalam menekan penyebaran PMK yang dapat berdampak pada produktivitas peternak," tuturnya.

Ia menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan peternak dan perangkat desa agar vaksinasi berjalan efektif, kemudian dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi pihaknya optimistis bahwa kesehatan hewan ternak di Lumajang dapat terjaga dengan baik.

DKPP Kabupaten Lumajang juga mengimbau para peternak untuk aktif berpartisipasi dalam program vaksinasi tersebut guna meminimalisasi potensi wabah PMK di wilayah setempat.

"Kami mengajak seluruh peternak untuk segera melaporkan jika ada gejala PMK pada ternaknya, sehingga bisa ditangani lebih cepat untuk mencegah kematian ternak," katanya.

Dengan adanya alokasi vaksin yang mencukupi, lanjut dia, diharapkan populasi ternak di Kabupaten Lumajang dapat terlindungi dari ancaman penyakit, sehingga sektor peternakan tetap produktif dan berkontribusi dalam ketahanan pangan daerah.

Berdasarkan data terbaru dari DKPP Kabupaten Lumajang, jumlah kasus PMK mengalami penurunan signifikan, mencapai 60 hingga 70 persen dibandingkan dua bulan lalu.

Sejak November hingga Desember 2024 tercatat sebanyak 1.254 ekor ternak mengalami sakit akibat PMK. Namun, dengan langkah penanganan yang optimal, sebanyak 766 ekor berhasil sembuh dan jumlah ternak yang mati akibat penyakit ini tercatat sebanyak 83 ekor.