Disdik Batam pastikan penyaluran MBG di sekolah tidak ganggu KBM
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan penyaluran makan bergizi gratis (MBG) di sekolah tidak ...
Batam (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan penyaluran makan bergizi gratis (MBG) di sekolah tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kepala Disdik Batam Tri Wahyu Rubianto di Batam, Rabu, mengatakan hal itu juga telah diperintahkan kepada seluruh kepala sekolah agar mencatat waktu pengantaran, karena keterlambatan datangnya makanan akan berpengaruh kepada proses belajar mengajar.
Baca juga:
“Jadi, yang selalu kami tekankan dalam pelaksanaan MBG ini karena berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, ketepatan waktu pengantaran menjadi catatan kami,” kata Tri.
Ia menyampaikan hingga saat ini penyaluran MBG tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran di kelas. Namun, hal itu juga diperlukan proses mitigasi agar di kemudian hari tidak terjadi.
Terkait menu MBG juga dilakukan evaluasi secara berkala guna meningkatkan daya tarik siswa-siswi agar tetap menikmati olahan MBG yang disediakan.
“Terkait menu makanan kami sudah sampaikan ke teman-teman di dapur umum untuk mengevaluasi sisa makanan, karena pada sisa makanan itu bagaimana ketertarikan siswa, dievaluasi di dapur karena mereka yang menyiapkan menunya,” ujar dia.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi pelaksanaan MBG agar tidak menjadi permasalahan baru terhadap timbulnya sampah.
"Kami akan mengevaluasi dua minggu sekali setiap bulan. Minggu ini segera dievaluasi bersama instansi pemangku kebijakan terkait periode 13 Januari sampai Kamis (6/2),” ujar Tri.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Kepulauan Riau menyiapkan mekanisme penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di pulau penyangga daerah itu.
Baca juga:
Baca juga:
Disdik mengusulkan agar penyaluran MBG dapat melibatkan pelaku UMKM di wilayah pulau penyangga. “Di Batam sulit mendapatkan lahan yang dekat dengan sekolah untuk membangun dapur umum. Karena itu, kemitraan dengan UMKM menjadi opsi yang lebih realistis, terutama di hinterland (daerah penyangga),” kata dia.
Ia menjelaskan jika penyaluran MBG harus dipersiapkan di pulau utama (mainland), dapat menambah biaya operasional.
Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025