Dewa United Banten masih belum stabil di awal musim IBL 2025

Penampilan Dewa United Banten hingga pekan keempat IBL 2025 masih jauh dari kata konsisten dengan mencatatkan rekor 3-3 ...

Dewa United Banten masih belum stabil di awal musim IBL 2025

Jakarta (ANTARA) - Penampilan Dewa United Banten hingga pekan keempat IBL 2025 masih jauh dari kata konsisten dengan mencatatkan rekor 3-3 (3 menang, 3 kalah), tanpa pernah meraih kemenangan beruntun.

Catatan ini begitu kontras dengan penampilan Dewa United musim lalu yang mengoleksi kemenangan beruntun dan sering mencetak skor di atas 100 poin dalam satu laga.

Dewa United mengusung target ambisius untuk meraih gelar juara musim ini. Namun, performa mereka di lapangan belum mencerminkan ambisi tersebut. Meski memiliki komposisi roster yang diisi oleh pemain berkualitas, hasil dalam kompetisi belum mencerminkan kualitas tim.

Baca juga:

Jika dibandingkan dengan tim lain yang telah memainkan enam pertandingan, Dewa United tertinggal dari Hangtuah Jakarta, Kesatria Bengawan Solo, Tangerang Hawks Basketball, dan Prawira Bandung. Keempat tim tersebut memiliki rekor 4-2, lebih baik dari Dewa United.

Mengutip statistik di laman IBL, Dewa United menjadi tim dengan rata-rata poin tertinggi di liga, yakni 88,3 poin per game. Angka ini bahkan melampaui Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta, dua tim yang belum terkalahkan hingga pekan keempat.

Namun, masalah utama Dewa United terletak pada sisi pertahanan. Mereka menjadi salah satu tim dengan rata-rata poin kebobolan tertinggi di liga, yakni 84,8 poin per game.

Jika dibandingkan dengan tim lain di IBL, hanya Borneo Hornbills yang memiliki catatan rata-rata poin kebobolan lebih buruk dengan 85,9 poin per game. Hal ini menempatkan Dewa United di posisi kedua terburuk dalam kategori Opponent Points Per Game.

Baca juga:

Menariknya, statistik Dewa United tetap terlihat solid dalam tiga kekalahan yang dialami. Statistik mencatat saat Dewa United tampil tidak maksimal di kuarter kedua dan ketiga, peluang untuk meraih kemenangan menurun drastis. Kuarter ini kerap menjadi titik balik di mana lawan mampu membalikkan keadaan.

Salah satu kelemahan mencolok dari Dewa United lainnya di musim ini adalah pertahanan mereka terhadap tembakan tiga angka. Dalam enam pertandingan, lawan mampu mencetak rata-rata 10,7 tripoin per game ke ring Dewa United. Ini adalah rata-rata tertinggi di liga hingga pekan keempat, yang menunjukkan betapa rapuhnya pertahanan mereka di area perimeter.

Melihat performa sejauh ini, fokus utama Dewa United untuk pekan-pekan mendatang adalah memperbaiki pertahanan, khususnya di luar garis tiga angka. Tanpa perbaikan signifikan di sisi pertahanan, akan sulit bagi mereka untuk bersaing dalam perburuan gelar juara musim ini.

Baca juga:

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025