AESI: Industri PLTS Tetap Tumbuh Meski AS Hengkang dari Perjanjian Paris
Ketua Umum AESI, Mada Ayu Habsari, mengatakan keputusan AS keluar dari Perjanjian Paris belum terlalu berpengaruh terhadap industri PLTS di Indonesia.
Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), meyakini industri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia akan tetap tumbuh meskipun ada gejolak geopolitik di dunia pada awal 2025. Keputusan Amerika Serikat (AS) yang menarik diri dari Perjanjian Paris juga diperkirakan tidak akan berdampak signifikan ke sektor industri energi baru terbarukan ini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memastikan AS resmi menginformasikan pengunduran dirinya dari Perjanjian Iklim Paris, pada Selasa (28/1). Perjanjian Paris tentang perubahan iklim diadopsi pada 2015 oleh 195 anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.
Perjanjian Paris bertujuan untuk membatasi peningkatan suhu rata-rata global hingga jauh di bawah dua derajat Celsius dari suhu praindustri, dan sebaiknya mendekati 1,5 derajat Celsius.
Ketua Umum AESI, Mada Ayu Habsari, mengatakan keputusan AS keluar dari Perjanjian Paris belum terlalu berpengaruh terhadap industri PLTS di Indonesia.
"So far, komitmen untuk ekspor ke AS belum ada perubahan, saya belum dapat info dari anggota saya bahwa ada perubahan," ujar Mada kepada Katadata.co.id, Selasa (4/2).
Mada meyakini, kebijakan tersebut tidak membuat industri PLTS di Indonesia kehilangan arah. "Saya tetap yakin industri PLTS akan tetap tumbuh," ujarnya.
Selain keluarnya AS dari Perjanjian Paris, pengembangan EBT di Indonesia sedikit bergejolak usai sikap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang bimbang untuk meningkatkan pertumbuhan EBT.
Meski begitu, Mada meyakini industri PLTS akan tetap berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Keyakinan tersebut muncul karena dalam beberapa waktu lalu pemerintah memberikan kemudahan dalam pengembangan EBT di Indonesia melalui pelonggaran tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Sementara ini tetap berjalan, kami AESI masih mendapatkan full support dari pemerintah dan PLN atas pengembangan PLTS," ucapnya.