'Donald Trump Akui Krimea Bagian dari Rusia'

Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin telah dipersiapkan.

'Donald Trump Akui Krimea Bagian dari Rusia'

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertemuan antara dengan pemimpin Rusia telah dipersiapkan.

Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz mengatakan, panggilan telepon antara keduanya dapat dilakukan "dalam beberapa hari atau minggu mendatang."

Dikutip Strana dari ABC, Waltz menjelaskan, timnya sedang menjadwalkan pertemuan dua pemimpin negara adi daya tersebut dalam beberapa bulan mendatang.

Pertemuan tersebut terkait dengan upaya dialog perdamaian antara Rusia dengan yang saat ini sedang berperang.

Namun kepada pihak , Waltz meminta agar Presiden realistis dengan keadaan yang terjadi sekarang.

Menurutnya, mengakhiri perang tidak berarti mengembalikan wilayah ke ke kondisi sebelum perang Februari 2022 lalu.

"Semua orang tahu ini harus diakhiri secara diplomatis. Saya rasa tidak realistis untuk mengatakan bahwa kita akan mengusir setiap orang Rusia dari setiap jengkal tanah ," kata Waltz dikutip Selasa (14/1/2025).

Ia mengungkapkan, bahkan Presiden telah mengakui Krimea telah menjadi bagian dari Rusia.

"Dan saya pikir ini adalah langkah maju yang besar bagi dunia untuk mengakui kenyataan itu. Sekarang mari kita maju. Bagaimana kita tidak memperpanjang konflik ini lebih lama lagi," kata Waltz.

Sebelumnya, seperti dikuti dari France24, Presiden menyatakan optimismenya bahwa akan mampu memaksa Rusia untuk melakukan perundingan damai dan mengakhiri perang di .

Dalam diskusi selama tiga jam dengan podcaster AS Lex Fridman, Zelensky mengatakan presiden terpilih dari Partai Republik itu akan sangat penting untuk menjamin keamanan , membuka jalan bagi penyelesaian yang dinegosiasikan yang juga didukung oleh negara-negara Eropa.

"Trump dan saya akan mencapai kesepakatan dan menawarkan jaminan keamanan yang kuat, bersama dengan Eropa, dan kemudian kita dapat berbicara dengan Rusia," kata Zelensky, menurut terjemahan wawancara yang diterbitkan di Kyiv selama Tahun Baru.

"Kami dan Trump didahulukan, dan Eropa akan mendukung posisi ," katanya.

Seperti diketahui bahwa sejak perang 2022 lalu, Rusia menguasai dua wilayah Donbas, timur yaitu Luhansk dan Donetsk, serta dua wilayah oblast lainnya di tenggara yaitu Zaporizhye dan Kherson.

Di dua wilayah terakhir tersebut, pemerintahan setempat masih dikendalikan oleh , namun di Luhansk pemerintahan telah dikuasai oleh Rusia. Sedangkan saat ini wilayah Donetsk sudah hancur lebur, masih ada perlawanan namun perlawanan sengit hanya terjadi di Kota Pokrovsk, gudang logistik yang kini telah dikepung.

Sementara sendiri berusaha meningkatkan daya tawarnya dengan menguasai wilayah Kursk, Rusia, di perbatasan. Akan tetapi kini posisi pasukan mereka terus terdesak oleh pasukan Rusia yang dibantu oleh ribuan tentara Korea Utara. (Strana/France24/Tribunnews.com)