Donald Trump Ancam Rusia Jika Tak Akhiri Perang dengan Ukraina
Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi kepada Rusia jika perang dengan Ukraina tak diselesaikan.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat mengancam pada Rabu, 22 Januari 2025 jika tak mengakhiri perang dengan Ukraina. Dilansir dari Reuters, bahwa ia akan menambahkan tarif baru terhadap Rusia jika negara itu tidak sepakat mengakhiri perang di . Tarif baru ini juga bisa diberlakukan ke negara lainnya.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengubah komentar yang dibuatnya pada Selasa. Ia kemungkinan akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia jika Presiden Vladimir Putin menolak untuk berunding guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun tersebut.
"Jika kita tidak membuat kesepakatan, dan segera, saya tidak punya pilihan lain selain mengenakan Pajak, Tarif, dan Sanksi tingkat tinggi pada apa pun yang dijual oleh Rusia ke Amerika Serikat, dan berbagai negara peserta lainnya," kata Trump.
Postingan Trump tidak mengidentifikasi negara-negara yang dianggapnya sebagai peserta dalam konflik tersebut, atau bagaimana ia mendefinisikan partisipasi.
Di era Joe Biden, AS telah menjatuhkan sanksi berat terhadap ribuan entitas di sektor perbankan, pertahanan, manufaktur, energi, teknologi, dan sektor lain di Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan Moskow harus melihat apa pendapat Trump tentang arti kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina. "Ini bukan sekadar masalah mengakhiri perang," kata Polyanskiy kepada Reuters. "Yang terutama adalah masalah mengatasi akar penyebab krisis Ukraina."
Menjelang kemenangannya dalam pemilihan umum pada tanggal 5 November, Trump telah menyatakan puluhan kali bahwa ia akan mencapai kesepakatan antara Ukraina dan Rusia pada hari pertamanya menjabat, jika tidak lebih awal. Namun, para pembantu Trump telah mengakui bahwa kesepakatan untuk mengakhiri perang dapat memakan waktu berbulan-bulan atau lebih lama.