Panama sanggah klaim Trump bahwa AS akan ambil alih Terusan Panama
Presiden Panama Jose Raul Mulino menyangkal klaim Presiden Trump pada Senin (20/1) bahwa Amerika Serikat akan ...
Bogota, Kolombia (ANTARA) - Presiden Panama Jose Raul Mulino menyangkal klaim Presiden Trump pada Senin (20/1) bahwa Amerika Serikat akan mendapatkan kembali Terusan Panama, dengan mengatakan kanal itu akan terus dan tetap menjadi milik Panama.
"Atas nama rakyat dan Republik Panama, Saya menolak kata-kata Presiden Donald Trump mengenai Panama dan Terusannya, dalam pidato pelantikannya," ujar Mulino.
Mulino menegaskan bahwa Terusan tersebut akan tetap menjadi milik Panama dan pengelolaannya akan terus berada di bawah kendali Panama sehubungan dengan kenetralan permanen negara itu.
Presiden Panama itu menyangkal adanya campur tangan asing dalam pengelolaan terusan tersebut setelah tuduhan Trump dalam pidato pelantikannya menyebutkan bahwa "China mengoperasikan Terusan Panama, dan kami tidak memberikannya kepada China, kami memberikannya kepada Panama, dan kami akan mengambilnya kembali."
"Tidak ada kehadiran negara lain di dunia yang mencampuri urusan kami," tegas Mulino.
Dia menjelaskan bahwa Terusan Panama ini bukanlah konsesi dari pihak manapun, melainkan hasil dari perjuangan antar generasi yang berpuncak pada Perjanjian Torrijos-Carter pada 1999 antara Presiden Panama Omar Torrijos dan Presiden AS Jimmy Carter,
"Sejak saat itu hingga saat ini, setelah 25 tahun, tanpa gangguan, kami telah mengelola dan mengembangkannya secara bertanggung jawab untuk melayani dunia dan perdagangannya, termasuk AS,” katanya.
Pemerintah Panama telah menegaskan bahwa meskipun “dialog selalu menjadi cara untuk menyelesaikan” perselisihan, kedaulatan dan kepemilikan kanal tidak dapat dinegosiasikan.
Trump diketahui berulangkali menyatakan keinginannya merebut kembali kanal itu, merujuk keprihatinan bahwa kapal-kapal AS dikenakan biaya yang sangat mahal.
Dia mengatakan AS telah diperlakukan sangat buruk atas pemberian yang bodoh yang seharusnya tidak pernah terjadi.
"Tujuan kesepakatan dan semangat perjanjian kita telah dilanggar sepenuhnya. Kapal-kapal Amerika dikenakan biaya yang sangat mahal dan tidak diperlakukan secara adil dalam bentuk apa pun, termasuk Angkatan Laut AS," kata Trump.
Sumber: Anadolu
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025