Media Besar Israel: Lebih dari Sepertiga Warga Israel Meyakini Negaranya Telah Gagal di Gaza
Lebih dari sepertiga warga Israel meyakini negaranya telah gagal dalam operasi militer di Jalur Gaza untuk melawan Hamas.
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari sepertiga warga meyakini negaranya telah gagal dalam operasi militer di untuk melawan .
Hal itu didasarkan pada hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Maariv, salah satu media besar di , bersama Lazar Research dan Panel4All.
Dalam jajak pendapat tersebut ada 45 persen responden yang mengatakan pemerintah telah mencapai sebagian tujuannya di Gaza.
Sementara itu, ada 36 persen yang merasa pemerintah gagal mencapai tujuannya.
Hanya ada 8 persen responden yang meyakini pemerintah berhasil mencapai semua tujuannya. Adapun 11 persen responden mengaku tidak tahu.
Dari para responden yang mendukung koalisi pemerintah , sebanyak 54 persen di antara mereka mengatakan pemerintah berhasil mencapai sebagian tujuan. Lalu, 11 persen di antara mereka percaya tujuan pemerintah telah tercapai sepenuhnya.
Adapun dari responden yang mendukung partai oposisi, sebanyak 46 persen menyebut tujuan pemerintah sudah tercapai sebagaian. Lalu, ada 11 persen yang merasa pemerintah tak bisa mencapai tujuannya sama sekali alias gagal total.
Survei ini dilakukan dari tanggal 15 hingga 16 Januari kemarin dan melibatkan 509 responden.
Responden adalah penduduk berusia di atas 18 tahun atau lebih, baik orang Yahudi maupun Arab. Margin error maksimal 4,4 persen.
Hamas dan Houthi: Israel telah gagal
Hamas mengatakan Israel telah gagal mencapai "tujuan agresifnya" di Gaza.
Baca juga:
Dalam pernyataannya, mengklaim hanya berhasil "melakukan kejahatan perang yang menodai martabat manusia".
Seperti , kelompok Houthi di Yaman mengatakan telah “gagal besar” dalam operasi militernya di Gaza.
“Israel gagal mencapai tujuan yang sudah jelas dinyatakannya, dan gagal besar memulangkan para tawanan tanpa perjanjian pertukaran,” kata pemimpin Houthi, Abdul Malik Al Houthi, hari Kamis, (16/1/2024), dikutip dari The Times of .
Dia berujar AS dan terpaksa menyetujui gencatan senjata itu.