Ekonomi RI Tumbuh 5,03% pada 2024, Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 sebesar, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5.05%.

Ekonomi RI Tumbuh 5,03% pada 2024, Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 sebesar 5,03% , lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,05%. Capaian pertumbuhan ekonomi ini juga lebih rendah dibandingkan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024 yang mencapai 5,2%.

"Ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% secara tahunan pada kuartal IV 2024 dan 5,03% sepanjang tahun 2024," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2). 

Amalia menjelaskan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto atas dasar harga berlaku pada 2024 tercatat sebesar Rp 22.138,96 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 12.920,28 triliun. PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada 2023 tercatat sebesar Rp 20.301,48 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tercatat Rp 12.301,48 triliun.

Ia menjelaskan, ada sejumlah faktor domestik yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, terutama pada kuartal keempat tahun lalu. Dari sisi sisi konsumsi masyarakat, indeks penjualan riil hanya tercatat tumbuh 1,1% secara tahunan atau 3,01% secara kumulatif pada kuartal IV 2024. Penjualan sepeda motor terkontraksi 3,06% secara tahunan, tetapi naik 1,54% secara kuartalan. 

Amalia menjelaskan, perlambatan ekonomi juga dialami sejumlah negara mitra dagang Indonesia pada tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat melambat dari 2,9% menjadi 2,8%, Cina melambat dari 5,4% menjadi 5%, dan India melambat dari 8,2% menjadi 6,5%. 

Sejumlah ekonom sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 masih berada di atas 5%  Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPEM FEB UI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun lalu di kisaran 5,02% hingga 5,03%.

“Produk domestik bruto Indonesia diestimasikan tumbuh sebesar 4,98% pada kuartal IV 2024 dengan kisaran estimasi dari 4,97% hingga 5,00%,” kata Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky, Rabu (5/2).

Ia menjelaskan, Indonesia menghadapi masalah pada daya beli yang menurun, kelas menengah yang menyusut, dan penurunan produktivitas sektoral yang berkepanjangan memberikan sinyal yang jelas adanya masalah struktural yang signifikan.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Samual memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun lalu mencapai 5,03%.  “Peningkatan ini didorong net ekspor yang memang lebih tinggi selama kuartal IV. Inflasi juga rendah sehingga menjaga konsumsi secara riil,” kata David.

Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets Bank Maybank Myrdal Gunarto juga memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun lalu  juga masih tumbuh mencapai 5,08%. “Ini didorong aktivitas konsumsi yang diperkirakan meningkat pada akhir tahun,” kata Myrdal.

Myrdal menjelaskan, investasi yang berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan domestik juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2024. Investasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi RI pada periode tersebut.  

Proyeksi Sri Mulyani dan BI

Pemerintah pun masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi masih hanya berkisar pada 5% pada 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa meskipun terdapat tekanan ekonomi global pada kuartal IV 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap terjaga di level 5%.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II 2024 masing-masing mencapai 5,11% dan 5,05%. Pada kuartal III, pertumbuhan sedikit melambat menjadi 4,95%.

"Sehingga secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 diperkirakan tetap berada di sekitar 5%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Januari 2025 pada Senin (6/1).

Sementara itu, Bank Indonesia  melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun lalu sempat terguncang. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, angkanya sedikit di bawah prakiraan karena rendahnya permintaan  domestik, baik konsumsi maupun investasi.

Perry  memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2024 akan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7%–5,5%.