Wamentan-Polda Riau tanam jagung pada lahan sawit sedang peremajaan

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Indonesia Sudaryono bersama Kepolisian Daerah Riau melaksanakan penanaman jagung ...

Wamentan-Polda Riau tanam jagung pada lahan sawit sedang peremajaan

Pekanbaru, (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Indonesia Sudaryono bersama Kepolisian Daerah Riau melaksanakan penanaman jagung secara simbolis di Okura, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru pada lahan sawit yang sedang peremajaan, Senin.

Sudaryono menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Polri untuk mencapai target produksi jagung di lahan seluas 1,2 juta hektare. Riau menjadi salah satu daerah yang memiliki peran strategis karena luasnya lahan perkebunan.

“Riau ini termasuk daerah dengan target besar karena memiliki banyak lahan perkebunan. Saat peremajaan, akan ada tumpang sari sawit dengan jagung serta padi,” ujar Sudaryono.

Dikatakannya, saat ini seluruh Polda di Indonesia tengah berlomba-lomba menanam jagung sebagai upaya mendukung target Presiden Prabowo untuk menghentikan impor jagung pada 2025.

“Tumpang sari artinya ada umur sawit tertentu yang bisa kita pakai. Jadi kita memang menumpangi padi atau jagung saat peremajaan,” jelasnya.

Program ini juga melibatkan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) serta perusahaan sawit, baik swasta maupun badan usaha milik negara, yang sedang melakukan peremajaan perkebunan. Dengan ini Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi jagung nasional akan meningkat.

Kementan pun lanjutnya terus berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan pengolahan, distribusi, serta kesiapan alat panen guna mendukung program ini. Dia juga menekankan bahwa kehadiran negara sangat penting dalam memastikan kesejahteraan petani.

"Apabila pasar tak bisa menyerap, Bulog wajib menyerap agar petani terjaga pendapatan dan daya belinya. Presiden menekankan agar negara bisa hadir, saat panen negara harus bersentuhan langsung dengan petani. Itu lah kenapa Bulog ditugaskan mengambil 10 persen dari seluruh hasil total tani kita dalam bentuk gabah,” tegasnya.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025