BPS: Total produksi jagung pipilan capai 15,14 juta ton sepanjang 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sepanjang 2024 ...

BPS: Total produksi jagung pipilan capai 15,14 juta ton sepanjang 2024

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sepanjang 2024 adalah sebanyak 15,14 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 0,36 juta ton dibanding tahun 2023.

"Total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sepanjang 2024 adalah sebanyak 15,14 juta ton," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.

Ia menyebut, dari realisasi panen di bulan Desember 2024, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada Desember 2024 mencapai 1,08 juta ton lebih tinggi dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 0,84 juta ton.

Selain itu, berdasarkan hasil amatan Desember 2024, potensi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen untuk periode Januari-Maret 2025 diperkirakan mencapai 4,81 juta ton.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,41 juta ton yaitu sebesar 41,38 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Secara spasial, sekitar 51,45 persen dari total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen secara nasional 2024 berasal dari Pulau Jawa, di mana lima provinsi dengan total produksi tertinggi sepanjang tahun adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, untuk penyumbang utama kenaikan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sepanjang 2024 adalah Jawa Tengah yang naik 252 ribu ton, kemudian Sulawesi Selatan kenaikannya 106 ribu ton, dan Gorontalo yang naik 98 ribu ton.

Diberitakan sebelumnya, realisasi produksi padi pada Desember 2024 mencapai 2 juta ton gabah kering giling (GKG), lebih tinggi dibanding dengan Desember 2023 atau sebesar 1,97 juta ton GKG.

Dengan demikian, total produksi padi sepanjang 2024 atau angka tetap sebanyak 53,14 juta ton GKG atau mengalami penurunan sebesar 0,84 juta ton GKG dibanding tahun 2023. Penurunan produksi pada 2024 disumbang oleh penurunan produksi sepanjang Januari sampai dengan April.

"Namun penurunan ini dapat dikompensasi oleh kenaikan produksi sepanjang Mei sampai dengan Agustus dan juga September sampai dengan Desember 2024," kata Amalia.

Berdasarkan hasil amatan Desember, potensi produksi padi sepanjang Januari sampai dengan Maret 2025 diperkirakan akan mencapai 15,06 juta ton GKG atau mengalami peningkatan sekitar 5,18 juta ton GKG atau sekitar mengalami kenaikan 52,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025