Hamas Bantah Kabar Pertukaran Tahanan Israel Tahap 2 Mundur: Tetap Dilaksanakan Tanggal 25 Januari
Hamas memastikan pertukaran tahanan gelombang kedua dengan Israel akan berlangsung pada tanggal yang dijadwalkan Sabtu depan
Hamas Bantah Kabar Pertukaran Tahanan Tahap 2 Mundur: Tetap Dilaksanakan Tanggal 25 Januari
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Pembebasan Palestina, memastikan gelombang kedua akan berlangsung pada tanggal yang dijadwalkan pada Sabtu depan, tanggal 25 Januari 2025.
Konfirmasi Hamas muncul setelah beredarnya laporan oleh media internasional yang menyebut gerakan tersebut mengatakan kalau pembebasan kelompok tahanan Israel berikutnya akan ditunda hingga Minggu, satu hari dari tanggal yang ditentukan dalam perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Baca juga:
"Hamas memastikan gelombang kedua dengan akan berlangsung pada tanggal yang dijadwalkan Sabtu depan, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata di ," tulis laporan Khaberni mengutip pernyataan , Selasa (21/1/2025).
Sementara itu, media Amerika Serikat (AS), Washington Post mengutip seorang pejabat senior yang mengatakan bahwa Tel Aviv telah setuju untuk membebaskan para tahanan pada hari Sabtu.
“Dan hal ini harus ditaati,” kata pejabat Israel tersebut menurut laporan Washington Post.
Baca juga:
Faktor Trump
Laporan media sebelumnya pada Senin mengatakan kalau akan membebaskan kelompok tahanan berikutnya di pada Minggu, satu hari lebih lambat dari yang diperkirakan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai bulan ini dengan .
Hal ini terjadi ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji - dalam pesan video ucapan terima kasihnya kepada Presiden AS, Donald Trump - "untuk mengembalikan sandera yang tersisa... dan untuk memastikan bahwa tidak lagi menjadi ancaman bagi ."
Situs web Amerika Axios mengutip duta besar di Washington yang mengatakan kalau tim Trump memperoleh “konsesi” dari untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut, “Dan hal ini memberi kami banyak hal dan akan memberikan lebih banyak.”
Dia menekankan kalau "tim Trump memainkan peran utama dalam negosiasi dan bertekad untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut."
Sebaliknya, Steve Witkoff, utusan Trump untuk Timur Tengah, mengatakan - dalam pidatonya pada upacara pelantikan Presiden baru AS - bahwa kebijakan Trump telah mencapai keberhasilan penting, seperti pembebasan tahanan di .
Dia menekankan bahwa perjanjian tersebut yang dicapai "adalah sebuah pencapaian yang menunjukkan kekuatan kepemimpinan Trump dan rasa hormat berlaku secara universal."
Ia menambahkan, “Kemajuan nyata membutuhkan pembicaraan yang sulit dan keputusan yang berani.”
Baca juga:
Detail Pertukaran Sandera-Tahanan Israel-Palestina Tahap Pertama
Hamas membebaskan tiga tahanan pertama , bergender perempuan, dari , kemarin, Minggu (19/1/2025).