Hiswana Migas: Solo belum terdampak perubahan kebijakan LPG subsidi
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menyebutkan Solo belum terdampak perubahan kebijakan ...
saat ini ada info yang kami terima bahwa konsumen sudah mulai datang ke pangkalan karena tidak mendapat elpiji melon di pengecer
Solo (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) menyebutkan Solo belum terdampak perubahan kebijakan penjualan LPG (elpiji) 3 kg yang hanya bisa dilakukan melalui pangkalan resmi.
Sekretaris Hiswana Migas Surakarta Agustinus Adhitya Pramono di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan di Solo kondisinya masih aman.
"Namun saat ini ada info yang kami terima bahwa konsumen sudah mulai datang ke pangkalan karena tidak mendapat elpiji melon di pengecer," katanya.
Terkait kebijakan tersebut, pihaknya akan mengikuti aturan baru dari pemerintah pusat.
"Dalam hal ini, Hiswana yang pasti koordinasi dengan pemkot dan pemkab serta Pertamina. Kami menunggu arahan saja dari Pertamina seperti apa," katanya.
Sementara itu, soal kemungkinan pengecer berubah menjadi pangkalan agar bisa ikut menyalurkan elpiji 3 kg kepada masyarakat luas, dikatakannya, hal tersebut pernah diutarakan kepada pengecer.
Meski demikian, sebagian besar pengecer elpiji merasa keberatan karena harus memenuhi sejumlah syarat.
"Beberapa waktu lalu kami coba menawarkan kepada beberapa pengecer untuk diangkat sebagai pangkalan, cuma sebagian besar banyak yang nggak mau. Dengan alasan kalau jadi pangkalan banyak aturan," katanya.
Ia mengatakan beberapa aturan tersebut, di antaranya harus melakukan pencatatan penjualan, memiliki sarana dan prasarana, timbangan, dan alat pemadam kebakaran (APAR).
"Sebetulnya bukan masalah besar, itu syarat simpel, tapi nggak mau, kan kami nggak bisa maksa," katanya.
Salah satu pedagang makanan di Selter Manahan Retno Alviani mengatakan sejauh ini masih bisa mengolah makanan dengan sisa elpiji yang dimiliki.
"Kemarin di pengecer masih ada, ini buat masak hari ini," katanya.
Meski demikian, pada hari ini dia mengaku mulai kesulitan mencari elpiji 3 kg.
"Saya tadi ke tiga pengecer nggak ada stok semuanya. Ya mudah-mudahan nanti bisa normal lagi, harga juga normal Rp20.000," katanya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025