PLN IP Tekan Emisi PLTU hingga 921 Ribu Ton Sepanjang 2024

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan penurunan emisi karbon berkat pemanfaatan biomassa untuk mengurangi penggunaan batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

PLN IP Tekan Emisi PLTU hingga 921 Ribu Ton Sepanjang 2024

Anak usaha PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power (PLN IP), mengklaim berhasil menekan emisi karbon sebesar 921.119 ton karbon dioksida (CO2) sepanjang tahun 2024 dari sektor pembangkit listrik.

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan pencapaian tersebut dihasilkan dari pemanfaatan biomassa untuk mengurangi penggunaan batu bara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui program co-firing.

Sebagaimana diketahui, co-firing merupakan teknik substitusi PLTU batu bara dengan bahan biomassa pada rasio tertentu. Teknik ini biasa dilakukan dengan membakar secara bersamaan kedua bahan tersebut. Ia mengatakan, penerapan co-firing pada 2024 mampu menghasilkan green energy sebesar 814 gigawatthour (GWh).

"Program yang memberikan kontribusi nyata terhadap pasokan energi ramah lingkungan di Indonesia," ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/2).

Edwin mengatakan, untuk mencapai capaian tersebut PLN IP memanfaatkan 793.060 ton biomassa untuk mengurangi konsumsi batu bara yang terdiri dari pelet kayu, sampah, cangkang sawit, serbuk gergaji, sekam padi hingga limbah racik uang kertas sebagai bahan baku co-firing pada PLTU.

"PLN IP selalu berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batu bara dengan pemanfaatan biomassa untuk co-firing di PLTU," ujarnya.

Lanjutnya, selain melakukan co-firing PLN IP juga akan terus melakukan pengembangan inovasi teknologi untuk menekan angka emisi di Indonesia, sehingga sektor ketenagalistrikan dapat berperan besar dalam mengurangi emisi karbon.

"PLN Indonesia Power terbuka melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon," ungkapnya.