Israel akan Lanjutkan Serangan di Tepi Barat bahkan selama Bulan Ramadan
Sumber keamanan Israel mengatakan mereka akan melanjutkan serangan di Tepi Barat bahkan selama bulan Ramadan sebagai bagian dari operasi Tembok Besi.
![Israel akan Lanjutkan Serangan di Tepi Barat bahkan selama Bulan Ramadan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kendaraan-militer-Israel-di-Tepi-Barat-r23hf23hf293hr93.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Israel akan melanjutkan serangannya di sebagai bagian dari apa yang disebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai operasi militer "Tembok Besi".
Serangan tersebut akan berlanjut bahkan di bulan Ramadan yang sebentar lagi tiba.
"Operasi Tembok Besi di utara akan berlanjut selama bulan Ramadan," kata Perusahaan Penyiaran mengutip sumber keamanan senior pada Rabu (5/2/2025).
"Yang mungkin menghentikan Operasi Tembok Besi adalah satu-satunya kebutuhan akan pasukan (Israel) di Gaza atau Lebanon," lanjutnya.
Serangan di terjadi setelah pasukan memasuki kamp pengungsi Palestina di Jenin sejak dua minggu lalu, segera setelah -Hamas mulai mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari 2025.
Pasukan melakukan pembongkaran rumah-rumah warga Palestina dan memaksa ribuan dari mereka untuk mengungsi dari Jenin.
Baru-baru ini, tentara mengumumkan perluasan operasi di .
Tentara juga mengatakan operasi di Jenin tidak memiliki kerangka waktu tertentu, dan menekankan mereka tidak akan pergi sampai menyelesaikan misinya untuk membongkar apa yang ia klaim sebagai infrastruktur kelompok perlawanan di utara.
Sebelumnya, dua tentara tewas dan enam lainnya terluka dalam insiden penembakan yang terjadi di dekat pos pemeriksaan Tayseer di utara pada Selasa (4/2/2025), seperti diberitakan Al Arabiya.
Sementara itu, tersangka penembakan itu ditembak mati oleh tentara .
Hal ini terjadi ketika tentara Israel terus mengirim bala bantuan militer ke kota Jenin.
Baca juga:
Selain serangan tentara , pemukim juga menyerang desa Susiya di .
Para pemukim melemparkan batu ke beberapa rumah, menghancurkan tangki air, dan merusak mobil, menurut laporan otoritas setempat di daerah Masafer Yatta, selatan Hebron, pada Senin (3/2/2025) malam.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada hari Senin, tentara telah menewaskan 70 warga Palestina di berbagai bagian yang diduduki sejak awal tahun 2025 ini, sehingga jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 menjadi lebih dari 800.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)